Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejarah Catat Dualisme Partai Berimbas Negatif, Demokrat Akan Bernasib Sama Jika KLB...

Sejarah Catat Dualisme Partai Berimbas Negatif, Demokrat Akan Bernasib Sama Jika KLB... Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Tetapi, kata Igor, sejarah partai politik di Indonesia pasca Reformasi menunjukkan bahwa terbelahnya pendukung internal parpol atau munculnya dualisme kepemimpinan akan berdampak negatif secara elektoral. "Seperti contohnya dalam kasus PPP atau PKB dulu," katanya.

Dia melanjutkan sejarah politik Indonesia pasca reformasi juga menunjukkan bahwa dinasti atau kultus individu dalam parpol merupakan satu indikasi kekuatan. Misalnya, kata dia, Megawati Soekarnoputri yang identik dengan PDIP.

Begitu juga, lanjut dia, dengan Surya Paloh Nasdem dan beberapa parpol kuat yang lainnya. "Biasanya jika tokoh kuat itu digantikan oleh tokoh yang lain, maka penurunan elektoralnya juga terjadi, seperti ketika Wiranto lengser dari Partai Hanura. Partai ini pun malah tidak lolos ambang batas parlemen," kata Igor. Baca juga: Darmizal Sebut Dukungan KLB Demokrat Datang dari Sabang Sampai Merauke

"Itu sebab oligarki Parpol selalu punya tendensi membangun tradisi dinasti di dalam kenyataan, jika tidak bisa dalam aturan hukum," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: