Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raya and the Last Dragon Lebih dari Sekadar Petualangan Fantasi

Raya and the Last Dragon Lebih dari Sekadar Petualangan Fantasi Kredit Foto: Unsplash/Alex Litvin

Budaya negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia sangat kental terlihat di film ini. Mulai dari pakaian Raya dan tokoh-tokoh lainnya, senjata, pemandangan alam, kuliner, arsitektur bangunan-bangunan, dekorasi lokasi-lokasi yang ditunjukkan hingga musik yang digunakan.

Beberapa unsur budaya Indonesia pun terlihat jelas menjadi salah satu inspirasi di film Raya and the Last Dragon. Sebut saja pedang raya yang meliuk-liuk seperti keris, topi caping, musik gamelan, topeng Bali, seni bela diri, sate, wayang hingga tradisi membatik menggunakan canting dan malam, menciptakan kain yang motifnya mirip dengan batik sisik ikan.

603491cbe129e-raya-and-the-last-dragon_663_372.jpg

Tim Disney sendiri memang sangat serius mengerjakan film ini. Mereka bahkan melakukan riset dengan berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara sebelum membuat film tersebut.

Unsur komedi khas animasi Disney juga banyak ditunjukkan, terutama dari tokoh Sisu yang jenaka dengan candaan-candaan konyolnya. Namun, satu hal yang terasa ingin ditonjolkan di film ini adalah pelajaran mengenai rasa percaya.

Seperti yang diungkapkan co-director Paul Briggs.

"Saya ingin anak, cucu dan cicit saya memahami bahwa film ini adalah tentang perlunya saling percaya, sehingga kita bisa bersatu untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," ujarnya dalam keterangannya.

Perjalanan Raya belum selesai setelah ia berhasil menemukan sang naga terakhir, Sisu. Ia kembali dihadapkan oleh musuhnya di masa kecil yang membuatnya kehilangan rasa percaya.

Di sepanjang perjalanannya, Raya akan belajar bahwa dibutuhkan lebih dari sekadar seekor naga untuk menyelamatkan dunia.

60348e2b06494-raya-and-the-last-dragon_665_374.jpg

Menurut sang sutradara, Don Hall, film ini menceritakan tentang perjalanan Raya belajar untuk percaya. “Setelah kepercayaannya begitu dalam hancur ketika dia masih kecil,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh sutradara Carlos Lopez Estrada.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: