AHY Bereaksi Keras, Moeldoko Masih Diam, Demokrat KLB: KSP Harus Urus Rakyat dan Negara Dulu...
AHY datang didampingi Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan sejumlah pengurus DPP, anggota DPR, dan pengurus DPD.
“Yang spesial tentu, karena saya hari ini didampingi oleh 34 Dewan Pimpinan Daerah. Mewakili seluruh DPC,” ucapnya, lalu disambut kepalan tangan dan teriakan siap dari rombongan di belakangnya.
Kedatangan AHY untuk menyampaikan surat dan dokumen terkait keberatan terhadap KLB Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret lalu. AHY diterima Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar.
Di depan Cahyo, AHY mengaku punya cukup bukti untuk menuding KLB Sumatera Utara ilegal dan inkonstitusional. Kemudian, dia menyerahkan 10 berkas dan lima kontainer bukti. Dari Kemenkumham, AHY dan massa pendukungnya bergerak menuju KPU yang ada di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. AHY dan rombongan tiba pukul 12.45 WIB. Di sana, ia disambut Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU, Ilham Saputra.
Rombongannya terbatas. Karena hanya dua kendaraan saja yang diperkenankan masuk. Sementara masa pendukung lainnya ditahan pihak kepolisian bersenjata lengkap di jalan. Di sana, AHY juga menyerahkan bukti kepengurusannya.
Usai dari KPU, gerilya AHY dan rombongan masih berlanjut ke Kantor Kemenkopolhukam. Mereka disambut hangat Menko Polhukam Mahfud MD. “Dari Kumham ya,” tanya Mahfud saat menyambut AHY. Lalu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu berdiskusi dengan AHY terkait prahara Demokrat saat ini.
Pulang dari kantor Mahfud, AHY menggelar apel siaga dengan seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) secara virtual. Sementara para ketua DPD dari 34 Provinsi hadir langsung di Jakarta.
Kondisi berbeda, terjadi di kubu Demokrat yang dipimpin Moeldoko. Rencana mendaftarkan kepengurusan hasil KLB ke Kemenkumham kemarin, batal. Salah satu penggagas KLB, Hencky Luntungan bilang, pihaknya baru akan menyerahkan dokumen pendaftaran tersebut hari ini.
Menurut dia, kemarin, pihaknya masih melengkapi berkas-berkas. Beberapa dokumen administrasi yang disiapkan, di antaranya rencana awal KLB, hasil KLB, dan AD/ART. “Masih dalam proses perampungan,” kata Hencky kepada wartawan, kemarin.
Ia memastikan, Moeldoko tidak ikut. Hencky berdalih, Ketumnya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan itu, harus mengurus rakyat dan negara terlebih dahulu. Hanya Jhoni Allen Marbun selaku Sekjen versi KLB, dan sejumlah pengurus lain, yang akan datang. “Tidak perlu rame-rame,” tandasnya.
Lalu ke mana Moeldoko?
Sejak KLB Demokrat rame di media, Moeldoko tak terlihat di publik. Dia terakhir, kelihatan sehari setelah KLB, Sabtu (6/7). Hari itu, Moeldoko menemui perwakilan para petani Simalingkar-Mencirim di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Moeldoko hadir mengecek persoalan tanah yang sempat didemo oleh para petani di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: