Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan jumlah kendala yang dialami dalam proses penanganan pandemi. Salah satunya adalah tracing yang dilakukan.
Berdasarkan data paparan Dewi, rasio jumlah kontak erat yang dilacak rata-ratanya hanyalah 3,5 orang. Padahal, target yang ditetapkan untuk rasio kontak erat yang dilacak per satu orang positif adalah 10 sampai 30 orang.
Baca Juga: Khawatir Varian Baru Covid-19, Satgas: Jangan Tunda Vaksinasi Karena Masih Efektif
"Bayangkan kemampuan tracer (pelacak), satu orang dia harus melacak berapa kasus, dan satu hari bisa lebih dari 100 kasus," katanya dalam diskusi di Graha BNPB yang ditayangkan secara daring, Rabu (10/3/2021).
Dewi menyebut bahwa menurut standar WHO, tidak ada angka pasti berapa kontak erat yang harus terlacak, tetapi semua harus terlacak.
"Tidak ada batasan angka sebenarnya. Namun, memasuki kriteria kontak erat, di mana ada durasi dan frekuensi pertemuan, ini baru dikatakan kontak erat," lanjutnya.
Sementara, jumlah presentase kasus konfirmasi dilacak kontak erat hampir mendekati target, yakni 77,8 persen dengan targetĀ 80 persen. Artinya, dari 100 orang yang terkonfirmasi positif, 77,8 orang sudah dilacak kontak eratnya.
Pemantauan terhadap kontak erat juga tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Data menunjukkan pemantauan terhadap kontak erat memiliki rasio 37,8 persen. Padahal, jumlah target untuk pemantauan kontak erat adalah di atas 80 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: