Nokia mengumumkan rencana mengurangi 10 ribu pekerjaan dalam 2 tahun demi memangkas biaya dan berinvestasi lebih di penelitian.
Langkah itu perusahaan ambil guna meningkatkan kapabilitas bersaing dengan Ericsson dari Swedia dan Huawei dari China, dilansir dariĀ Reuters, Selasa (16/3/2021).
Hal itu juga jadi strategi dari Kepala Eksekutif Nokia yang baru, Pekka Lundmark. "Nokia akan memiliki 4 grup bisnis dan melakukan apapun untuk memimpin industri 5G," ujarnya.
Baca Juga: Video Lamaran Aurel-Atta Trending di Youtube, Bisa Cetak Cuan Hingga Rp300 Juta
Baca Juga: Putri Mahkota Miliarder Teknologi China Ini Terus Lawan Amerika di Meja Hijau
Lundmark akan mempresentasikan strategi jangka panjang, rencana tindakan, dan target keuangan perusahaan pada Kamis (18/3/2021). Dalam pernyataan resmi, perusahaan mengharapkan 600 juta-700 juta euro demi restrukturisasi dan biaya terkait pada 2023.
Lundmark berkata, "Keputusan yang mungkin berdampak potensial terhadap karyawan kami tak pernah dianggap enteng. Prioritas saya adalah memastikan setiap orang yang terdampak didukung melalui proses tersebut."
Saat ini, Nokia punya 90 ribu karyawan dan telah memangkas ribuan pekerjaan setelah membeli Alcate-Lucent pada 2016. Restrukturisasi dalam 2 tahun ke depan bertujuan menurunkan basis biaya sekitar 600 juta euro pada 2023; setengah penghematan harapannya dapat terwujud pada 2021.
"Rencana ini bersifat global dan berpotensi akan memengaruhi sebagian besar negara. Di Eropa, kami baru saja memberi tahu dewan kerja lokal dan mengharapkan proses konsultasi segera dimulai, jika memungkinkan," jelas perwakilan Nokia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: