Pertarungan paten antara Nokia dan Lenovo di meja hijau sudah selesai; menandai selesainya litigasi yang tertunda di semua yuridiksi.
Namun, ketentuan perjanjian lintas lisensi tetap menjadi rahasia. Juru bicara Nokia bahkan enggan mengungkapkan rincian keuangannya.
"Lenovo akan membayarkan net balancing kepada kami," ujar pihak Nokia, dilansir dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Dalam 3 Bulan, Dana Rp65 Triliun Sudah Mengalir untuk Bitcoin dkk
Baca Juga: Token Tumbuh 2.000%, Raksasa Pertukaran Kripto Negara Ini Rilis Pasar NFT
Nokia memulai pertarungan hukum melawan Lenovo pada 2019 atas dugaan pelanggaran 20 paten teknologi kompresi video. Kasus berlaku di Amerika Serikat (AS), Brasil, India, dan 6 kasus di Jerman.
"Kesepakatan global yang akan dicapai akan memungkinkan kolaborasi masa depan antara perusahaan kami, untuk kepentingan pelanggan global," jelas Kepala Kekayaan Intelektual Lenovo, John Mulgrew.
Di lain sisi, Lenovo juga menggugat Nokia di Pengadilan California. Akan tetapi, Pengadilan Munich menyatakan, Lenovo melanggar 1 paten Nokia dan memerintahkan penarikan produk dari peritel pada September 2020.
Portofolio paten Nokia terdiri dari sekitar 20.000 kelompok paten, termasuk lebih dari 3.500 kelompok paten yang dinyatakan penting untuk standar teknologi 5G.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: