Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OECD Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cuma 4,9%

OECD Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cuma 4,9% Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) memproyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai 4,9%.

Angka ini jauh lebih rendah daripada target awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021 sebesar 5%. Dalam laporan terbaru yang dirlis, organisasi ini mengatakan bahwa perekonomian Indonesia akan terus menunjukkan pemulihan di tahun-tahun ke depan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4% di tahun 2022.

Baca Juga: Sesumbar BI, Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Lebih Tinggi

"Indonesia sedang menghadapi tantangan terberatnya sejak krisis 1997. Dengan reformasi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan energi dan bakat dari populasi mudanya dan membuat ekonomi bergerak maju lagi," kata Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria seperti dikutip Jumat (19/3/2021).

Ia mengatakan bahwa proses pemulihan di Indonesia akan terjadi secara bertahap. Namun demikian, hal itu akan bergantung pada proses pemulihan di sektor kesehatan yang hingga saat ini masih diliputi ketidakpastian.

"Ketidakpastian akan menekan investasi dan pariwisata dan akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Dukungan untuk rumah tangga dan dunia usaha perlu dilanjutkan selama yang diperlukan," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya kebijakan untuk membawa lebih banyak pekerja ke sektor formal dengan meningkatkan skill sekaligus meningkatkan kualitas iklim investasi di Indonesia.

Ia menjelaskan, meski terjadi tekanan terhadap pendapatan yang berpengaruh terhadap konsumsi, kondisi perdagangan yang mulai bergerak turut serta membantu proses pemulihan di Indonesia. Selain itu, perbaikan iklim investasi juga ditunjukkan dengan kepastian yang diberikan pemerintah dengan disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa perbaikan perekonomian domestik diprakirakan berlanjut, didorong oleh pemulihan ekonomi global, implementasi vaksinasi, dan sinergi kebijakan nasional.

Perry menambahkan bahwa perkembangan sejumlah indikator pada Februari 2021 mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung, di tengah mobilitas masyarakat yang meningkat terbatas sejalan dengan masih diberlakukannya pembatasan di sejumlah wilayah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: