Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Halo Para Calon 2024, Milenial Ogah Lho Dipimpin Oleh Orang Macam Ini!

Halo Para Calon 2024, Milenial Ogah Lho Dipimpin Oleh Orang Macam Ini! Kredit Foto: Antara/Ardiansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia membeberkan hasil surveinya bilamana non-muslim menjadi pemimpin daerah atau kepala negara negara. Hasil survei itu menyebutkan bahwa mayoritas anak muda yang menolak jika seorang presiden dari kalangan non-muslim.

"Sebanyak 38,6 persen responden menyatakan keberatan jika non-muslim jadi presiden. Lalu, sebanyak 27,3 persen responden menyatakan tidak keberatan terkait hal tersebut," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam perilisan hasil survei, Minggu (21/3/2021).

Dia menuturkan, sebanyak 28,4 persen responden menyatakan tergantung situasi dan orang yang jadi pemimpin non-muslim. Kemudian, ada 5,7 persen responden yang tidak menjawab pertanyaan tersebut. 

Baca Juga: Pengusaha Perempuan Milenial Bicara Agama dan Peningkatan Etos Kerja

Indikator juga bertanya anak muda terkait kemungkinan memiliki gubernur non-muslim. Sebanyak 29,3 persen responden menolak gubernur jika berasal dari non-muslim.

"Sebanyak 36,5persen responden menyatakan tidak keberatan gubernurnya non-muslim, dan 29,8 persen responden menyatakan tergantung situasi dan orangnya. Hanya 4,5 persen responden tidak menjawab," paparnya.

Penolakan juga terjadi jika wali kota atau bupati merupakan non-muslim. Sebanyak 29 persen responden menolak dipimpin oleh wali kota atau bupati non-muslim.

Lalu, sebanyak 34,5 persen responden menyebut tidak keberatan jika dipimpin oleh walikota atau bupati non-muslim. Sebanyak 32,2 persen responden menyatakan tergantung situasi dan siapa yang mencalonkan serta 28,5 persen keberatan. "Sebanyak 4,8 persen tidak menjawab pertanyaan itu," tuturnya.

Baca Juga: Ribuan Milenial Dukung BI Gerakkan Ekonomi Digital

Akan tetapi, meskipun sebagian menolak dipimpin oleh non-muslim, para responden tidak merasa keberatan dengan perayaan ibadahnya. Tercatat, ada sekitar 64,8 persen responden menyatakan tidak keberatan dengan perayaan kegamaan non-muslim di sekitarnya.

"Hanya 12,2 persen yang keberatan, dan 19,7 persen menyatakan tergantung. Hanya 3,3 persen yang tidak menjawab," katanya.

Kemudian, sebanyak 16,4 persen responden merasa keberatan jika non-muslim membantun tempat peribadatan di sekitarnya. Mayoritas responden, dengan persentase 61,7 persen tidak keberatan jika ada pihak non-muslim yang membangun tempat beribadah.

"18,4 menjawab tergantung, dan 3,5 persen responden tidak menjawab pertanyaan tersebut," ucapnya.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei menggunakan metode simple random sampling melalui sambungan telepon ke 1.200 orang anak muda yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia selama Periode Maret 2018 hingga 2020. Survei ini memiliki toleransi margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: