Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rezim Kim Jong-un Dirikan Puluhan Ribu Apartemen untuk...

Rezim Kim Jong-un Dirikan Puluhan Ribu Apartemen untuk... Kredit Foto: Rodong Sinmun
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara (Korut) membangun 10 ribu apartemen baru di ibu kota Pyongyang. Pembangunan apartemen tersebut dilakukan di tengah krisis ekonomi yang  membuat proyek konstruksi terhenti.

Pemimpin Korut Kim Jong-un meresmikan dimulainya konstruksi pada tahap pertama pada Selasa (23/3/2021). Total apartemen yang akan dibangun nantinya mencapai 50 ribu unit, dan merupakan bagian dari rencana lima tahun yang diumumkan pada Januari lalu.

Baca Juga: Waspada, Korut Luncurkan Rudal Perdana Sepanjang Joe Biden Menjabat Presiden AS

 "Tidak ada yang lebih berharga dan terhormat dan lebih bahagia daripada tanpa ragu mendedikasikan keringat dan semangat kami untuk membangun jalan yang ideal," kata Kim, menurut kantor berita negara KCNA.

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut karena ingin meningkatkan kondisi kehidupan warga.

Kim telah membuat rencana pembangunan ekonomi lima tahun yang sangat ambisius. Rencana tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekonomi Korut.

Namun rencana pembangunan ekonomi Kim kemungkinan akan mengalami kendala karena menghadapi tantangan besar, termasuk sanksi internasional yang diberlakukan atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Perekonomian Korut semakin memburuk akibat salah urus pemerintah, bencana alam, dan penguncian perbatasan untuk mencegah pandemi virus korona.

CEO Korea Risk Group Chad O'Carroll mengatakan, peluncuran proyek pembangunan apartemen menandakan diakhirinya penutupan perbatasan yang ketat di Korut

 “Sangat berisiko bagi Kim Jong-un untuk memulai proyek konstruksi profil tinggi ketika proyek-proyek utama negara lainnya tertunda begitu parah,” kata O'Carroll.

 “Beberapa input konstruksi dari luar negeri akan dibutuhkan untuk apartemen baru ini, yang hanya akan mungkin diperoleh jika Korea Utara mulai mengizinkan impor lagi,” kata O'Carroll.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: