Emang Nyelekit Sih Ucapan Zulhas: Capres-Cawapres Kalah Jadi Menteri, Gerindra Pun Ngegas!
Wakil Ketua Umum partai Gerindra Habiburokhman, merespons pernaytaan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyinggung penerapan demokrati yang culas. Bahkan, Zulhas pun menyeret para capres dan cawapres yang kalah kemudian menjadi menteri.
Ia pun menegaskan jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah bangsa. Baca Juga: Anak Buah Prabowo Subianto Terlibat Pencurian Minyak Milik Pertamina, Gerindra: Sibuk, Belum Cek...
"Pak Prabowo dan Pak Sandi masuk ke kabinet jelas menanggalkan ego mereka demi kepentingan yang lebih besar, yakni membantu pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan bangsa. Alhamdulillah kinerja beliau berdua luar biasa baik, setidaknya demikian menurut hasil survei beberapa lembaga survey kredibel," katanya kepada wartawan, Rabu (24/3) kemarin.
Menurutnya, pidato Zulhas tersebut mengenai keprihatinan terhadap pilkada dan pilpres yang culas. "Setelah kami cermati, pernyataan Pak Zulhan itu intinya tentang dua hal, yakni keprihatinan beliau soal model kompetisi pilkada hingga pilpres yang dia anggap culas karena hanya berorientasi kemenangan dan soal keterbelahan masyarakat terkait pilpres 2019. Kami menghormati Pak Zulhas dan memahami maksud baik beliau," katanya. Baca Juga: Istri Edhy Prabowo Belanja Barang-barang Mewah di AS, Lihat Harganya Bikin Pingsan
Karena itu, ia pun menyebut kritikan Zulhas terkait model pilkada dan pilpres yang culas bisa menjadi masukan.
"Kritik beliau soal model pilkada hingga pilpres yang culas, menurut saya, harus kita jadikan masukan bersama. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam setiap perhelatan pemilu ada pihak yang berpikir yang penting menang dahulu, namun ketika menang beneran justru tak tahu apa yang harus dilakukan. Makanya kita harus selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjatuhkan pilihan pada calon yang benar-benar berorientasi dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa," tutur dia.
Sementara itu, ia juga menyebut jika partainya sadar dengan keterbelahan, sehingga memerlukan adanya rekonsiliasi.
"Kegundahan beliau soal keterbelahan masyarakat terkait pilpres 2019 juga perlu kita dengar bersama. Gerindra juga sadar bahwa keterbelahan tersebut harus segera kita akhiri dengan mendorong rekonsiliasi dan persatukan kebangsaan. Secara formil kontestasi Pilpres 2019 memang telah berakhir setelah MK memutuskan menolak gugatan Prabowo-Sandi, karenanya tidak ada ruang lagi bagi kita untuk terus berseteru. Sebagai bangsa yang besar kita harus mampu menanggalkan ego masing-masing untuk selanjutnya secara bersama-sama membangun negara ini," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil