Loyalis Anas Ungkap Rahasia SBY yang Tampak Enggan Gandeng Orang Jawa sebagai Pimpinan Demokrat
Kemelut Partai Demokrat saat ini yang terpecah menjadi dua antara faksi Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono terus berlanjut. Banyak mantan kader Demokrat kini makin lantang menyuarakan ketidakadilan Demokrat di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ada cerita yang disampaikan oleh mantan kader Demokrat loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika yang menyebut bahwa ada keengganan dari SBY untuk menempatkan orang Jawa di pucuk kepemimpinan Partai Demokrat saat ayah AHY itu menjabat sebagai pimpinan partai berlogo tiga berlian itu.
Saat itu Anas Urbaningrum secara terbuka meminta agar maju di Kongres Partai Demokrat di Bandung yang saat itu, SBY meminta agar Andi Mallarangeng jadi Ketua Umum.
"Waktu itu Cikeas memunculkan Andi Mallarangeng. Ada upaya agar Anas untuk tak lanjut ikut kompetisi Kongres di Bandung. Alasan Cikeas menjagokan Andi karena dinilai memahami Cikeas. Mas Anas orang Jawa bisa jadi Ketum Partai, jadi sangat riskan untuk tahapan berikutnya. Kan kalau desain di struktur Demokrat Kepemimpinan SBY kan ga ada orang Jawa," pungkasnya.
"Waktu itu Anas diminta mundur menolak, para menteri menekan Anas untuk mundur hampir semua menteri. Anas tetap berjalan dan singkat cerita kan menang," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: