Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Jelaskan Manfaat BBM Jenis RON dan CN, Ternyata Ada Kandungan Ini...

Pertamina Jelaskan Manfaat BBM Jenis RON dan CN, Ternyata Ada Kandungan Ini... Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pertamina terus berkomitmen menyediakan energi hingga pelosok negeri. Selain itu, Pertamina juga terus mengembangkan kualitas bahan bakar mengikuti kebutuhan mesin modern dan aman bagi lingkungan. Deretan produk berkualitas yang ditawarkan adalah Perta Series untuk produk gasoline dan Dex Series untuk produk gasoil.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno mengatakan, Perta Series menawarkan produk antara lain Pertalite dengan angka Research Octane Number (RON) 90, Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo dengan RON 98. Sedangkan Dex Series, ditawarkan Dexlite dengan Cetane Number (CN) 51 dan Pertamina Dex dengan CN 53.

"RON dan CN bisa digunakan sebagai acuan bagi masyarakat untuk kendaraannya, biasanya kebutuhan minimal RON atau CN yang sesuai spesifikasi mesin tercantum dalam buku panduan kendaraan. Sudah seharusnya penggunaan BBM disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan agar mesin optimal dan emisinya sesuai dengan batasan yang ditetapkan,” jelas Putut da pada Warta Ekonomi di Surabaya, Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Perusahaan Ini Ciptakan Kotak Vaksin Covid-19 Serba Canggih, Gunanya...

Putut menjelaskan, selain kandungan RON dan CN yang disesuaikan dengan spesifikasi mesin, Putut menambahkan bahwa produk Perta Series dan Dex Series juga dilengkapi dengan formula dan zat aditif. Fungsinya adalah untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin, menjaga mesin dari pengkaratan, serta untuk efisiensi pemakaian bahan bakar. 

“Jadi selain memastukan proses pembakaran yang optimal, BBM berkualitas ini membantu menjaga kebersihan dan bagian-bagian mesin sehingga lebih awet. Mesin yang terawat dan dapat bekerja dengan optimal, mesin yang bekerja dengan baik dan pembakaran yang optimal akan berpengaruh langsung terhadap konsumsi bahan bakar, pemakaiannya akan lebih irit,” kata Putut.

Selain performa dan keandalan kendaraan, keuntungan menggunakan Perta Series dan Dex Series adalah emisi gas buang yang dihasikkan lebih ramah lingkungan. Emisi gas buang biasanya diukur dari kandungan sulfur dengan satuan parts per million (ppm), makin kecil kandungan sulfur dalam bahan bakar, maka makin rendah juga emisi gas buang yang dihasilkan.

Untuk Perta Series, Pertamax Turbo RON 98 menawarkan emisi gas buang yang terbaik, dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm atau setara dengan standar emisi EURO 4. Sedangkan untuk Pertamax RON 92 memiliki kandungan sulfur maksimal 300 ppm dan Pertalite RON 90 maksimal 500 ppm. Untuk Dex Series, Pertamina Dex CN 53 adalah produk terbaik dengan kandungan sulfur maksimal 300 ppm atau setara dengan standar emisi EURO 3, dan Dexlite CN 51 maksimal 1.200 ppm.

“Saat ini, seluruh produk Pertamina mengarah kepada pemenuhan kriteria standar emisi EURO 4. Hal ini selaras dengan tujuan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tanggal 10 Maret 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Masih banyak tugas yang harus diselesaikan, namun kami optimis masyarakat dapat menikmati BBM yang ramah lingkungan,” tambah Putut.

Memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang lengkap tentang penggunaan BBM berkualitas, Putut menjelaskan bahwa Pertamina terus melakukan edukasi. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai sarana, seperti sosial media, mengangkat pengalaman orang teknis, serta melalui promosi berdasarkan customer experience seperti Program Langit Biru yang sedang berjalan di beberapa kota.

“Dengan edukasi melalui promosi, harapannya masyarakat bisa merasakan langsung manfaat menggunakan BBM berkualitas, sehingga bersama-sama kita dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi hingga 29% di tahun 2030 sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2015 silam,” pungkas  Putut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: