Demokrat juga tidak bisa menerima segala bentuk upaya pembusukan terhadap integritas, prinsip, dan nilai-nilai Demokrat perjuangkan selama ini.
"Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Saya ulangi, Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji, yang tidak bertanggungjawab? Tolong dijawab," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyampaikan alasannya bersedia menjadi Ketua Umum Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara. Salah satu alasan karena arah demokrasi di Indonesia sudah mengalami pergeseran.
Baca Juga: Moeldoko Cs Teriak-teriak Kasus Hambalang, AHY Skakmat: Lagu Lama
Dia mengatakan sudah lama menduga bahaya radikalisme dengan ideologi berbahaya. Ia bilang bahaya radikalisme ini sudah menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat termasuk partai politik.
Menurut dia, kondisi tersebut yang membuat arah demokrasi bergeser. Pun, hal ini memunculkan tarikan ideologis di Demokrat.
"Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Partai Demokrat," kata Moeldoko, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 29 Maret 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti