Pandemi COVID-19 dengan segala kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) yang menyertainya, memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan tinggi termasuk Universitas Pertamina. Hal ini terutama dalam kaitannya dengan penyiapan SDM terdidik dan terampil yang akan bersaing di pasar tenaga kerja.
Saat ini, selain bersaing dengan para pencari kerja pemula, para lulusan perguruan tinggi juga harus berkompetisi dengan pekerja berpengalaman yang terdampak pandemi.
Baca Juga: Universitas Pertamina Genjot Inovasi Bidang EBT
Kondisi ini diperparah dengan tingginya angka pengangguran muda yang selama dua tahun terakhir masih menjadi PR pemerintah Indonesia. Badan Pusat Statistik pada Februari 2020 mencatat, tingkat pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia datang dari kelompok usia 15-24 tahun yang menembus angka 16,28%. Jika tidak diatasi, hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia karena rendahnya serapan sdm usia produktif.
Rektor Universitas Pertamina, Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D., dalam sambutannya di acara wisuda ke-4 Universitas Pertamina secara daring, Rabu (31/03), mengungkapkan bahwa salah satu kunci para lulusan perguruan tinggi agar berhasil dalam kondisi VUCA adalah kemampuan untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan cepat.
“Kita perlu melatih diri untuk menjadi individu yang agile. Yaitu individu yang lincah, tangkas, dan fleksibel dalam menghadapi tantangan VUCA,” tuturnya.
Pada wisuda ke-4 tahun 2021 ini, Universitas Pertamina (UP) meluluskan 316 sarjana dari rumpun ilmu saintek dan soshum dengan 26% lulusan meraih predikat cumlaude. Selain membekali para lulusan dengan keterampilan teoritis dan praktis dalam pembelajaran di kelas dan di laboratorium, UP juga menyiapkan para lulusan untuk menjadi SDM yang ‘siap pakai’. Salah satunya dengan mewajibkan program magang industri bagi seluruh mahasiswa.
Firsty Salsabila Nadine, lulusan program studi Teknik Sipil Universitas Pertamina misalnya, pada tahun 2018 lalu terpilih untuk mengikuti program internship di National Institute of Technology, Akashi College, Jepang.
Salsabila berkesempatan untuk ikut serta melakukan proyek penelitian bersama para Profesor di salah satu kampus tersohor di Jepang tersebut. Menurutnya, pengalaman itu sangat membantunya untuk lebih mengenal dunia industri dan ilmu praktis yang dipelajarinya di kelas.
Sebagian besar wisudawan Universitas Pertamina periode ke-4 juga merupakan mahasiswa berprestasi yang selama menempuh pendidikan telah memberikan kebanggan untuk almamater.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: