Kubu Moeldoko melalui juru bicaranya, Muhammad Rahmad mengusulkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 mendatang.
Kubu Moeldoko beralasan, usulan pencalonan AHY menjadi Cagub DKI untuk menguji elektabilitasnya melawan petahana Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai usulan kubu Moeldoko tersebut merupakan bentuk sindiran untuk AHY. "Itu jual-beli pernyataan yang saling menyindir. Ketika kubu AHY ingin calonkan Moeldoko sebagai Cagub DKI itu menyindir Moeldoko," ujar Ujang Komarudin, Minggu (4/4/2021).
Baca Juga: Diharap Minta Maaf ke Presiden dan Rakyat, Begini Respons Kubu AHY ke Moeldoko dkk
Karena kata Ujang, Moeldoko tadinya berusaha mengambil alih Partai Demokrat untuk Nyapres atau menjadi kandidat Pilpres. "Masa iya dari target nyapres, diturunkan derajatnya jadi nyagub. Akhirnya kubu Moeldoko pun menjawab hal yang sama. AHY ingin nyapres. Tapi disuruh nyagub. Itu perang pernyataan saja. Saling nyindir satu sama lain," katanya.
Baca Juga: Sejak Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Yasonna, Moeldoko Belum Buka Suara, Ke Mana Ya?
Ujang menilai kubu Moeldoko ingin membalas sindiran dari kubu AHY. "Karena kita tahu usulan kubu Moeldoko itu tak berguna, karena Demokrat saat ini milik AHY," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, usulan kubu Moeldoko itu hanya akan dianggap angin lalu oleh AHY. "Karena AHY mungkin inginnya capres atau minimal cawapres," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri