Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siloam Hospital Milik Konglomerat Mochtar Riady Nasibnya Berubah Drastis! Bye-Bye Tekor!

Siloam Hospital Milik Konglomerat Mochtar Riady Nasibnya Berubah Drastis! Bye-Bye Tekor! Kredit Foto: Siloamhospitals.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis rumah sakit milik konglomerat Mochtar Riady, PT Siloam Internasional Hospital Tbk (SILO) berhasil memangkas habis kerugian tahun 2019 menjadi keuntungan ratusan miliar rupiah tahun 2020. Manejemen melaporkan, laba bersih Siloam Hospital melonjak hingga 366% menjadi Rp25 miliar per Desember 2020. Adapun pada tahun sebelumnya tercatat rugi bersih sebesar Rp333 miliar.

Berbaliknya perfoma laba menjadi positif tersebut sejalan dengan pendapatan Siloam Hospital yang mengalami peningkatan. Per Desember 2020, pendapatan operasional bersih Siloam Hospital mencapai Rp5,54 triliun. Angka tersebut bertumbuh 5,3% dari tahun 2019 lalu yang hanya Rp5,26 triliun. Manajemen mengatakan, sepanjang tahun 2020 lalu Siloam Hospital fokus kepada biaya manajemen sebagai bagian dari upaya efisiensi perusahaan. Baca Juga: Nasib Plaza Indonesia Pimpinan Taipan Rosano Barack Berubah 180 Derajat: Dari Untung Jadi Buntung!

Upaya tersebut pun membuat arus kas operasional Siloam Hospital yang berada di bawah naungan Lippo Group bertumbuh sebesar 105% dari Rp652 miliar pada Desember 2019 menjadi Rp1,34 triliun pada Desember 2020. Arus Kas Bebas bertumbuh sebesar Rp1,1 triliun pada FY2020, meningkat 762% dibandingkan dengan Rp122 miliar pada FY2019. Pada Desember 2020, saldo kas Siloam Hospital mencapai Rp907 miliar, meningkat 189% dibandingkan dengan Rp314 miliar pada FY2019. Baca Juga: Hampir Setengah Triliun Rupiah Melayang, Pasar Modal Tumbang!

Jumlah pasien rawat inap kembali melambung dibandingkan dengan penurunan sejak 2Q2020. Walaupun volume pasien belum kembali pada tingkat sebelum pandemi Covid-19, volume pasien cenderung meningkat secara konsisten. Pada 4Q2020, Jumlah pasien rawat inap tercatat 41 ribu, turun 38% dari 66 ribu di 4Q19. Jumlah pasien rawat inap pada FY2020 turun 28% ke 179 ribu dari 250 ribu di FY2019. Jumlah pasien rawat Jalan mengalami penurunan pada 4Q2020 menjadi 524 ribu, turun 28% dibandingkan dengan 729 ribu pada 4Q2019.

Pada FY2020, volume pasien rawat jalan menurun 24% menjadi 2,10 juta dibandingkan dengan 2,75 juta pada FY2019. Namun, walaupun volume pasien lebih rendah, manajemen Siloam sangat fokus untuk meningkatkan pendapatan dari pelayanan yang ada dan juga menciptakan layanan baru. Hal ini berhasil meningkatkan tajam pendapatan rata-rata per hari pasien rawat inap menjadi Rp5.81 juta pada FY2020, bertumbuh 19,1% pada FY2020 dibandingkan dengan Rp4,88 juta di FY2019.

Seiring dengan momentum yang dibangun Siloam Hospital selama akhir tahun, peningkatan ini menjadi lebih tajam pada 4Q2020 menjadi Rp6,96 juta, bertumbuh 42,9% dibandingkan Rp4,87 juta di 4Q2019. Pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan meningkat 39,9% menjadi Rp1,33 juta pada FY2020 dari Rp0.95 juta pada FY2019. Pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan meningkat lebih tinggi pada 4Q2020 sebesar 60% menjadi Rp1,6 juta dibandingkan dengan Rp1 juta pada 4Q2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: