Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Sempat Jadi Kontroversi, Denmark Tetap Terima Jet Siluman F-35 karena...

Meski Sempat Jadi Kontroversi, Denmark Tetap Terima Jet Siluman F-35 karena... Sebuah F-35A Lightning II Joint Strike Fighter Angkatan Udara AS dari 58th Fighter Squadron, 33rd Fighter Wing, Eglin AFB, Fla. Melakukan misi pengisian bahan bakar udara dengan KC-135 Stratotanker dari 336th Air Refueling Squadron dari March ARB, California. , 14 Mei 2013 di lepas pantai Northwest Florida. Sayap Tempur ke-33 adalah sayap pelatihan terbang dan pemeliharaan lulusan gabungan yang melatih Angkatan Udara, Marinir, Angkatan Laut dan operator mitra internasional dan pengelola F-35 Lightning II. | Kredit Foto: US Air Force/Master Sgt. Donald R. Allen

"Perhitungan kebisingan pihak berwenang menunjukkan bahwa F-35 akan mengeluarkan suara maksimum 91 dB di sini bersama saya. Tetapi ketika saya sudah dapat mengukur 95 dB dari F-16, maka ada sesuatu yang salah," kata Andersen kepada Danish Radio.

Menurutnya, dia beberapa kali mengukur tingkat kebisigan di atas 120 dB, yang mengancam pendengaran seseorang.

"Mereka harus memperlakukan kami dengan baik, dan mereka tidak melakukannya. Saya tidak berpikir ini adil. Seluruh Denmark mendapat keuntungan dari jet tempur, tetapi hanya sedikit penduduk setempat yang membayar harganya," ujarnya.

F-35 lebih berat serta lebih besar dan dilaporkan mengeluarkan lebih banyak suara daripada pendahulunya, yang menimbulkan pertanyaan bagi militer Denmark.

Harga pesawat itu sendiri mencapai sekitar DKK20 miliar (USD3,2 miliar). Total biaya seumur hidup untuk program F-35 diperkirakan mencapai DKK57 miliar (USD9,1 miliar), menjadikannya biaya yang terbesar di Denmark. Diharapkan semua jet tempur F-35 akan tiba di tanah Denmark pada tahun 2026.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: