Karya seni tersebut memecahkan rekor dan menjadikannya sebagai karya seni digital termahal yang pernah dijual. Penjualan ini sekaligus menyoroti kegilaan yang berkembang di pasar NFT, di mana orang dapat membeli hak kepemilikan atas konten digital.
Masing-masing NFT memiliki kode digital unik yang disimpan di buku besar blockchain, yang memungkinkan siapa saja untuk memverifikasi keaslian dan kepemilikan barang. Henri Arslanian dari Global Crypto Leader PricewaterhouseCooper mengatakan, NFT memberi orang "hak untuk menyombongkan diri" atas aset yang mereka miliki.
“Dan yang sangat menakjubkan dengan NFT adalah tidak hanya memungkinkan Anda untuk benar-benar menunjukkan kepada dunia yang lebih luas bahwa Anda memiliki ini. Tetapi juga menciptakan ikatan antara pemegang NFT dan artis,” ujar Arslanian.
Menurutnya, NFT juga memungkinkan seni dijual tanpa perantara tradisional. Dengan demikian seniman bisa terhubung langsung dengan pembeli tanpa terkendala galeri atau balai lelang.
Setelah mampu melahirkan karya seni, Sophia ternyata akan tetap berkarir sebagai seniman. Rencananya, ia akan mulai menjajaki karir sebagai seorang musisi.
Sophia pun tengah mengerjakan beberapa karya musik dalam sebuah proyek bernama Sophia Pop. Nantinya, Sophia akan berkolaborasi dengan musisi manusia untuk menghasilkan musik dan lirik. “Kami sangat senang dengan karier Sophia sebagai seniman,” kata Hanson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: