Lagi, Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 22.230 Benih Lobster ke Singapura
Penyelundupan 23.230 benih bening lobster (BBL) atau benur dari Kepulauan Riau menuju Singapura kembali digagalkan. Kali ini, petugas gabungan dari Bea Cukai, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), dan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mengamankan sebuah high speed craft atau kapal cepat di perairan Batu Cula.
Saat digeledah, kapal tersebut mengangkut 1 kardus sterofoam berisi 30 kantong berisi benur. "Sinergitas kita yang makin kuat di lapangan kian membuahkan hasil. Lagi-lagi, kita menggagalkan penyelundupan BBL," kata Kepala BKIPM, Rina, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Budidaya Benur Lobster Perlu Didorong di Tengah Pandemi Covid-19
Rina mengungkapkan, petugas pun menyita benur tersebut dan langsung melakukan reoksigen dan pencacahan. Hasilnya, ditemukan 29 kantong BBL berisi jenis pasir dengan jumlah sekira 23.084 ekor. Sisanya berupa BBL jenis mutiara.
"Kita bergerak cepat dalam melakukan penyelamatan sumber daya ikan. Jadi, kita tak ada kompromi dan toleransi dengan penyelundupan," tegasnya.
Adapun pengungkapan ini berawal dari informasi intelijen tentang dugaan adanya kapal cepat bermuatan BBL yang akan menuju Singapura pada Jumat, sekira pukul 12.30 WIB. Petugas pun kemudian berpatroli dan bersiap untuk penyekatan terhadap kapal tersebut.
Kemudian, tepat di koordinat 1°01.827' Lintang Utara/103°41.037' Bujur Timur, Satgas Patroli Bea Cukai 1288 melihat ada sebuah kapal pancung bermesin 2 x 15 PK dengan 2 anak buah kapal menuju perairan internasional (Singapura). Petugas pun langsung menghentikan sekaligus memeriksa kapal tersebut.
"Ini bukti kita tidak main-main. Kita libatkan intelijen untuk mendapatkan informasi hingga kita tangkap kapal tersebut," urai Rina.
Rina berharap, dari rangkaian penangkapan dan penggagalan penyeludupan BBL bisa memberikan efek jera terhadap para pelaku. Dia memastikan jajarannya selalu mengawasi pintu keluar-masuk komoditas perikanan di seluruh Indonesia.
"Kita akan selalu awasi pintu-pintu keluar-masuk. Dengan sinergitas bersama Polri, Bea Cukai, serta aparat lainnya, kita akan terus jaga sumber daya perikanan kita," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan larangan ekspor benur lobster. Di bawah komandonya, Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin memperkuat budi daya lobster dalam negeri dan ekspor lobster jika sudah mencapai ukuran konsumsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: