Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggal 1 Ramadan Jatuh pada 13 April 2021, Kemenag Umumkan Hilal Terlihat di Seluruh Indonesia

Tanggal 1 Ramadan Jatuh pada 13 April 2021, Kemenag Umumkan Hilal Terlihat di Seluruh Indonesia Petugas Tim Hisab Rukyat STAIN Pamekasan meneropong posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan awal Ramadan 1438 H di Pantai Ambat, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (26/5). Asosiasi Lembaga Hisab Rukyat Kabupaten Pamekasan gagal melihat hilal karena tertutup awan. | Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag), Cecep Nurwendaya, memaparkan posisi hilal awal Ramadhan 1442 Hijriah, dalam rangkaian pelaksanaan sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Gedung Kemenag, Jakarta, Senin, 12 April 2021.

Cecep mengatakan referensi hilal awal Ramadhan tahun ini terlihat di Indonesia. “Ada referensi pelaporan, jika hilal awal Ramadhan 1442H teramati di wilayah Indonesia pada Senin, 12 April 2021,” kata Cecep, Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Selama Bulan Ramadan, Stok BBM dan LPG Pertamina Dijamin Aman

Menurutnya, ijtimak terjadi pada hari Senin, 12 April 2021, sekitar pukul 09.31 WIB. Pada saat terbenam matahari, lanjut Cecep, di seluruh Indonesia sudah terjadi ijtimak atau konjungsi

"Hilal awal Ramadhan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat," katanya.

"Untuk di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,59 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 12 detik," tambahnya.

Dijelaskan Cecep, hilal awal Ramadhan 1442H pada hari Senin, 12 April 2021 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawwal 1404H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh: Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare. Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.

“Ma'mur Guru Agama Sukabumi dan Endang Efendi Hakim Agama Sukabumi, juga melihat hilal saat itu,” tandasnya.

“Jadi ada referensi bahwa hilal awal Ramadhan 1442H pada hari Senin tanggal 12 April 2021 teramati dari Wilayah Indonesia," tandasnya.

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab.

Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: