Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mas Nadiem Diganti Prof Jimly, Ferdinand: Dia Seperti Makhluk dari Langit, Lah Kita di Bumi

Mas Nadiem Diganti Prof Jimly, Ferdinand: Dia Seperti Makhluk dari Langit, Lah Kita di Bumi Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju semakin berhembus kencang, terlebih pihak Istana ikut membenarkan kabar tersebut. Teranyar, Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menyoroti dua nama yang dinilai cukup diperhitungkan untuk menggantikan menteri dengan kinerja melempem.

Kedua nama yang dimaksud adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan cendikiawan muslim Prof Jimly Asshiddiqie. Menurutnya, Yusril pantas dimandati sebagai Menteri Sekretaris Negara sedangkan Prof Jimly sangat layak menempati posisi Kemendikbud-Ristek.

"Yusril Ihza layak menggantikan Pak Pratikno. Selain itu, ada juga mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie," ungkapnya.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Kuat Jadi Menteri Investasi, Nadiem Makarim Tetap di Kemendikbud

Terkait itu, mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, ikut mengusulkan agar bos Go-jek tersebut diganti. Menurut dia, Nadiem sangat tidak cocok memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saya usulkan Nadiem Makarim ini diganti. Dunia yang dipahami oleh Nadiem bukan dunia realita pendidikan kita," cuitnya dalam akun Twitter, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Kabinet Indonesia Maju, Mas Nadiem Diganti Prof Jimly, Yusril Jadi Menteri Sekretaris Negara

"Nadiem seperti mahluk yang hidup di langit sementara dunia pendidikan kita di bumi. Akhirnya, tidak nyambung," katanya lagi.

Adapun, berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) diketahui nama Nadiem Makarim berada di urutan pertama dari deretan menteri yang layak diganti setelah 100 hari Kabinet Indonesia Maju bekerja.

Dari 1.600 responden, 42 persen menjawab perlu ada pergantian menteri, 36 persen menyatakan tidak perlu, dan 22 persen tidak menjawab.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: