Diserang Habis-habisan, Dua Pengusaha Jerman Ini Bikin Produk yang Rendahkan Wanita!
Produk bernama Pinky Gloves telah diejek secara online karena menstigmatisasi produk saniter dan menstruasi. Dua pengusaha asal Jerman itu bersama investornya telah membuat permintaan maaf kepada publik setelah penemuan terbaru mereka disambut dengan ketidakpercayaan dan cemoohan di media sosial.
Letusan tersebut dipicu oleh produk mereka, Pinky Gloves, sebuah produk yang diciptakan oleh kedua pria untuk menyelesaikan 'masalah mendesak' versi mereka terkait cara membuang tampon dan pembalut wanita secara diam-diam.
Baca Juga: Perkenalkan Tan Yu Yeh, Pengusaha Malaysia yang Jadi Miliarder Dunia Berkat Jualan Perabotan
Dilansir dari DW.com di Jakarta, Kamis (15/4/21) Pinky Gloves yang merupakan sarung tangan plastik merah muda ini berfungsi ganda sebagai kantong sampah. Produk tersebut dihargai € 11,96 (Rp209 ribu) untuk satu pak berisi 48.
Dua pendiri bernama Eugen Raimkulow dan Andre Ritterswürden ini mempresentasikan ide mereka di acara TV Jerman Die Höhle der Löwen (The Lions 'Den), di mana para penemu mencari uang dari sekelompok investor.
Ralf Dümmel, pengusaha yang memutuskan untuk menginvestasikan € 30.000 dalam produk tersebut, melalui Instagram meminta maaf karena tidak memberikan perhatian yang cukup pada ide tersebut. Padahal, sarung tangan plastik berwarna merah muda itu disebut tidak ramah lingkungan dan seksisme.
"Produk ini bukan hanya tidak perlu dan merusak lingkungan," ujar penulis Franka Frei di Instagram. "Ini juga merupakan langkah mundur dalam hal menstigmatisasi orang yang sedang menstruasi."
Yang lain mengangkat masalah produk kebersihan wanita yang mahal menjadi masalah utama daripada sesuatu untuk menyembunyikan darah menstruasi.
Kedua pendiri Pinky Gloves menanggapi protes tersebut dengan mengakui bahwa mereka masih harus belajar banyak. Mereka mengklaim di TV memahami wanita karena mereka telah menikah dan tinggal dengan wanita. Dari pengalaman mereka, mereka sering tak nyaman menemukan pembalut atau tampon di tempat sampah.
“Setelah beberapa lama baru bau tidak sedap,” kata Raimkulow kepada investor.
Dümmel mengatakan dalam permintaan maaf Instagram-nya bahwa kedua penemu telah menerima "kritik serius" yang tidak mereka sadari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami