Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi, Buruan Dong Kalau Mau Ganti Menteri, Mau Ahok Atau Pak Yusril?

Pak Jokowi, Buruan Dong Kalau Mau Ganti Menteri, Mau Ahok Atau Pak Yusril? Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat pergantian Kabinet Indonesia Maju, dan tidak perlu mempertimbangkan pendekatan spiritual, semisal penentuan hari Rabu.

Menurut dia, yang menjadi terpenting adalah menyegerakan perombakan kabinet tersebut. Baca Juga: Ngabalin Jelaskan 'Keterlambatan' Pengumuman Reshuffle, Pengamat: Jokowi Tak Suka Hal 'Gaduh'

Namun, terkait itu, pihaknya mengatakan kepastian harus dilakukan Jokowi sesegera mungkin.

"Bagi masyarakat dan negara, lebih penting mempertimbangkan perlunya segera ada kepastian. Dalam keadaan seperti ini, di mana rencana reshuffle sudah terbuka ke publik, jika berlama-lama pasti akan mengganggu kinerja menteri-menteri. Kalau kinerja menteri terganggu, yang rugi tentu presiden dan rakyat," katanya kepada wartawan, Senin (19/4/2021). Baca Juga: Kocok Ulang Kabinet, Pengusaha Bisiki Jokowi: Please Banget, Jangan Pilih Orang Parpol!

Lanjutnya, ia mengatakan situasi negara saat ini membutuhkan kepastian dan soliditas kabinet.

Menurutnya lagi, dengan mempercepat perombakan maka dapat menjaga upaya kehidupan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"PKB sama sekali tidak dalam posisi mendesak presiden melakukan reshuffle. Tapi jika Presiden memutuskan akan melakukan reshuffle, sebaiknya segera saja diumumkan, agar kabinet segera dapat bekerja normal kembali," ujarnya.

Sementara itu, ditanya soal reshuffle sebaikanya dilakukan di bulan Ramadan, pihaknya menyatakan untuk lebih cepat dilakukan maka lebih baik.

"Semakin cepat semakin baik," katanya.

Wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju semakin berhembus kencang, bahkan pihak Istana pun ikut membenarkan hal tersebut. Beberapa nama mencuat ke publik dan digadang-gadang akan menjadi menteri-menteri baru di Pemerintahan Presiden Jokowi, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Yusril Izha Mahendra.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai ada sejumlah nama tokoh yang berpeluang ditunjuk oleh Presiden Jokowi dalam reshuffle kabinet kali ini.  

"Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru. Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi lainnya," kata Fadhli saat dihubungi, Kamis (15/4) lalu

Adapun, Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menyoroti dua nama yang dinilai cukup diperhitungkan untuk menggantikan menteri dengan kinerja melempem yakni Yusril Ihza Mahendra dan cendikiawan muslim Prof Jimly Asshiddiqie.

Menurutnya, Yusril pantas dimandati sebagai Menteri Sekretaris Negara yang sebelumnya diduduki oleh Pratikno sedangkan Prof Jimly akan menempati Kemendikbud-Ristek.

Ahok Menjawab

Sementara itu, Ahok pun merespons kabar dirinya akan menjadi menteri di pemerintahan Presiden Jokowi.

Ahok pun menyatakan dirinya saat ini bekerja di Pertamina, "Saya ditugaskan di Pertamina," singkat Ahok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: