Isu Reshuffle, Yusuf Mansur Sebut Dua Kerabat Bakal Jadi Menteri, Langkahi Ngabalin dan Fadjroel?
Yusuf Mansur yang selama ini dikenal sebagai ustad plus pengusaha, ikut ngeramein isu reshuffle kabinet. Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran ini, bahkan berani menyebut nama-nama yang diprediksi akan jadi menteri. Padahal, sekelas Fadjroel Rachman dan Ali Mochtar Ngabalin yang selama ini jadi penghuni Istana pun, tak punya keberanian seperti itu.
“Bismillah Mas Witjaksono Menteri Investasi,” tulis Yusuf Mansur sambil mengunggah poto Witjaksono di akun Instagram miliknya @yusufmansurnew, kemarin.
Baca Juga: Isu Reshuffle Terus Bergulir, Demokrat Jual Mahal, Ogah Ditawari Posisi Menteri
Postingan Pendiri Grup Paytren ini langsung viral. Nama Witjaksono langsung menjadi pembicaraan warga dunia maya.
Namun, selang dua jam kemudian, Yusuf Mansur kembali membuat postingan soal reshuffle. Dia mengganti redaksi postingan sebelumnya. Kali ini, dia memberi dukungan terhadap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.
“Bisa jadi Menteri Investasi, Mas Bahlil...Mas Witjaksono Menteri UKM. Bisa jadi..” tulisnya.
Penulis buku Mencari Tuhan Yang Hilang itu pun mendoakan mereka. “Met shalawat yaa.. Met doa-doa jelang maghrib. Qobul. Sisain doa terbaik untuk bangsa dan negara. Alhamdulillah..” tulisnya lagi.
Tulisan Yusuf Mansur itu langsung disambar netizen. Puluhan warganet ikut mengomentari tulisannya itu.
Tak sedikit yang ikut mengaminkan doa ustad asal Betawi itu. “Aamiin Yai, orangnya Insya Allah amanah,” tulis langit_projectIndonesia. Namun, ada juga yang tak mengenal Witjaksono. “Siapa tuh?” tulis Akun marwan.masruri.
Pertanyaan akun mareab.masruri yang mempertanyakan Witjaksono sangat wajar. Karena, nama orang ini baru muncul dua hari ini setelah dipanggil langsung ke Istana dan bertemu 4 mata dengan Presiden Jokowi. Lalu, makin heboh setelah diprediksi Yusuf Mansur akan jadi menteri.
Lalu siapakah Witjaksono? Dia ini kader muda Nahdlatul Ulama (NU). Dia menjabat Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU). Dia adalah pendiri PT Dua Putera Utama Makmur Tbk (DPUM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut.
Selain aktif di NU, Witjaksono merupakan pebisnis dengan menjabat sebagai direktur keungan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) yang bergerak pada pembuat kemasan kertas karton dan printing. Witjaksono adalah alumnus fakultas administrasi niaga di Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2004.
Terkait pemanggilannya ke Istana, Witjaksono membenarkannya. “Sempet dipanggil, dan saya sudah beberapa kali diskusi dengan pakde (Presiden Jokowi). Saya sudah kenal sama pakde sudah cukup lama, sudah dari 2015,” ujar Witjaksono kepada wartawan, kemarin.
Witjaksono mengungkap isi pertemuannya yang berlangsung empat mata bersama Jokowi. “Karena jalur saya memang pengusaha multinasional, jadi bicara soal investasi, bicara mengenai rencana perkembangan ekonomi di Indonesia,” katanya.
Namun, kata Witjaksono, dalam pertemuannya itu tidak membahas mengenai reshuffle kabinet.
Ditanya apakah dirinya akan jadi menteri, Witjaksono tak mau gegabah. Dia hanya memohon doanya. “Aamiin... mohon doanya ya mas,” kata Witjaksono.
Lantas siapa yang berpeluang jadi Menteri Invetasi? Ternyata, selain Witjaksono dan Bahlil Lahadalia, ada 1 lagi nama yang juga dijagokan untuk menduduki kursi kementerian tersebut. Dia adalah Rapsel Ali, anggota DPR dari Fraksi NasDem yang juga menantu dari Wapres Ma’ruf Amin.
Pertama kali, nama Rapsel Ali dilontarkan oleh Ketum Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer. Relawan Jokowi di Pilpres 2019 ini mengatakan, Rapsel Ali sudah dipanggil Jokowi hari Rabu (16/4) pagi. “Mungkin beliau masuk nominasi calon menteri baru,” kata Immanuel.
Rapsel Ali juga tidak membantah soal kabar dirinya dipanggil Jokowi ke Istana. Menurutnya, setelah dipanggi Jokowi, sehari kemudian dipanggil Ma’ruf Amin ke Istana Wapres.
Apa yang dibahas? Politisi asal Sulawesi Selatan itu mengaku membahas berbagai hal dengan Jokowi. Mulai dari balapan Moto GP di Mandalika hingga soal investasi.
“Terkait tim balap Mandalika, ya itu kan menandakan juga bahwa kita bisa tampil seperti itu menandakan negara kita termasuk negara maju, dan bisa memberi ruang investasi yang lebih besar lagi,” kata Rapsel.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, nama-nama calon Menteri Investasi yang berdar itu sah-sah saja dicetuskan siapapun, termasuk Yusuf Mansur. Apalagi, Yusuf Mansur merupakan salah satu ustad yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Namun begitu, Hensat-begitu dia disapa, mengingatkan, Jokowi memiliki prerogratif menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai pembantunya di Kabinet Indonesia Maju jilid II. Menurutnya, Jokowi itu merupakan pemimpin yang independen. Dia selalu beda dengan siapapun.
“Jadi, kalau Yusuf Mansur punya jago, mending diam saja. Sebab, yang keluar biasanya suka beda,” kata Hensat kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dia mencontohkan soal pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut akan ada reshuffle pekan lalu. “Nyatanya, tidak ada kan,” katanya.
Lagipula, kata Hensat, banyak menteri yang saat ini bergabung di kabinet bisa digeser ke posisi Menteri Investasi. Di antaranya Sandiaga Uno dan Lutfi. “Kalau tidak salah, Sandi juga dipanggil juga oleh Presiden,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: