- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
CSR White Horse Antarkan dan Jemput Guru untuk Ikuti Program Vaksinasi Covid-19
White Horse menginisiasi program “Transportasi Vaksin Untuk Para Guru” yang akan memfasilitasi shuttle bus kepada institusi pendidikan yang ada di Jakarta sebagai bentuk dukungan (CSR) kami kepada para tenaga Pendidikan dalam mensukseskan program vaksin ini.
Gerakan ini ditujukan juga untuk membantu para tenaga pendidikan agar lebih aman, nyaman dan mudah menuju ke tempat vaksinasi. Transportasi yang akan digunakan dalam program ini adalah Big Bus, Medium Bus serta Minivan yang telah mengikuti protokol kesehatan yang berlaku serta crew yang sudah di vaksinasi.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Stok Vaksin Aman
“Kami yakin para guru berperan besar untuk masa depan generasi muda di Indonesia agar dapat menghadapi persaingan di era modern ini, oleh karena itu kita berharap program ini dapat membantu para institusi pendidikan dan pemerintah.” ujar Tiodora Bonardy selaku Direktur Sales dan Marketing White Horse Group.
Pemerintah mengupayakan percepatan penyaluran vaksin kepada berbagai kalangan yang telah di targetkan rampung di pertengahan tahun ini. Dalam prosesnya, vaksinasi di Indonesia khususnya di Jakarta menemui beberapa kendala. Mulai dari masalah kesehatan penerima vaksin hingga faktor transportasi penunjang ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk melayani proses vaksin tersebut.
Kini, target utama vaksinasi ditujukan kepada tenaga pengajar di dunia pendidikan, lansia dan petugas publik lainnya. Dr. H. Yaswardi, M.Si, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menyampaikan “Pendidik dan tenaga kependidikan menurut amanat Presiden mendapat prioritas vaksinasi, dan diberikan kepada seluruh PTK dan diberikan secara bertahap bagi PTK dari jenjang PAUD, RA, SD MI, dan SLB, selanjutnya SMP, MTs, SMA, MA, SMK, hingga ke perguruan tinggi dan sederajat,”
Kebijakan vaksinasi untuk tenaga pengajar diambil sebagai langkah untuk mengurangi kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa atau learning lost akibat pandemi Covid-19, terutama bagi yang paling kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti peserta didik PAUD, SD, dan SLB; serta untuk mendukung akselerasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq