'Numpang' Hyundai, Ini Strategi Produsen Mobil Listrik Kia Atasi Aturan Tarif AS

Raksasa Mobil Korea Selatan, Kia Corp buka suara terkait dengan rencana pihaknya dalam menghadapi kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Minggu (30/3), Chief Executif Officer (CEO) Kia, Song Ho-sung mengatakan bahwa pihaknya berencana memproduksi kendaraan listriknya dalam pabrik afiliasinya, Hyundai Motor, di Geogia, AS.
Baca Juga: Tarif Listrik untuk April hingga Juni 2025 Tidak Naik
Adapun keputusan ini diambil tak hanya dalam menghadapi kebijakan tarif namun juga guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Produksi tersebut juga akan dimulai di 2026.
Kia akan menyumbang 40% dari total produksi dalam fasilitas tersebut. Adapun Hyundai juga berencana meningkatkan kapasitas produksi tahunan pabrik ini dari 300.000 menjadi 500.000 unit, sehingga total kapasitas produksi Hyundai dan Kia di AS mencapai 1,2 juta kendaraan per tahun.
Dengan langkah ini, Kia menargetkan peningkatan penjualan di pasar Amerika menjadi 1,25 juta unit per tahun, naik dari 850.000 unit saat ini
Diketahui, Kebijakan Trump yang memberlakukan tarif impor 25% untuk mobil dan suku cadang dapat berdampak negatif bagi perusahaan, terutama bagi produsen mobil Asia yang menjadi eksportir utama ke AS.
Setelah Meksiko, Korea Selatan merupakan eksportir kendaraan terbesar kedua ke AS, diikuti oleh Jepang. Saat ini, Kia memproduksi sebagian besar kendaraan hibridanya, termasuk Sportage Hybrid, di Korea Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement