Widih, Youtuber Ini Beli Mobil Lamborghini Pakai Bitcoin, Pertama Kali di Asia!

Bursa aset Zipmex telah memfasilitasi pembelian Lamborghini dengan aset kripto yang terjadi pertama kalinya di Asia. Wah, siapa ya yang melakukannya?

Melansir keterangan resmi perusahaan, salah satu pengguna yang mencoba layanan itu adalah youtuber asal Thailand, Jo Chirawat. Ia membayar uang muka dengan Bitcoin kepada Huracán EVO RWD 2021 di Renazzo Motor Co. Ltd, Bangkok. Kabarnya, sisa pembayaran Lamborghini juga akan ia bayar dalam bentuk Bitcoin.

"Ini adalah tonggak bersejarah bagi Zipmex, Renazzo Motor, dan sistem pembayaran aset kripto Asia Tenggara," kata CEO Zipmex, Marcus Lim, dikutip Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Jadi Korban Hacker, Jaringan Cryptocurrency Ini Rugi Ratusan Juta Dolar

Baca Juga: 'Bitcoin Akan Selalu Jadi Emas, Sedangkan Ethereum Perak', Kata Miliarder . . . .

Transaksi pembelian Lamborghini itu terjadi setelah Tesla mengumumkan mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin pada Maret 2021.

Lim menambahkan, "Merek Lamborghini tentu memiliki arti spesial dan kami sangat senang dapat memberikan kesempatan kepada pengguna kami untuk melakukan lebih banyak hal dengan aset kripto mereka."

Lewat jaringan pembayaran kripto milik Zipmex (ZipSpend), Renazzo Motor menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin (BTC), USD Tether (USDT), dan token Zipmex (ZMT).

"Kami secara aktif menyambut semua mitra yang tertarik untuk menerima pembayaran kripto," ujar Lim.

Di Thailand, Zipmex mencatat pertumbuhan 5 kali lipat dalam akuisisi pelanggan dan pertumbuhan 10 kali lipat dalam volume transaksi dan dana kelolaan sejak rilis pada pertengahan 2020.

Di luar Thailand, Zipmex juga membidik Singapura yang akrab dengan kripto. "Seiring dengan pertumbuhan tim, kami berencana meningkatkan integrasi pedagang kami di seluruh wilayah, dengan Singapura sebagai titik fokus."

Zipmex sendiri merupakan bursa aset digital yang beroperasi di 4 negara, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, dan Australia. Hingga saat ini, Zipmex telah memfasilitasi volume transaksi lebih dari 1 miliar dolar AS sejak akhir 2019.