Pamer Roket Long-March 5B China Jatuh Lagi ke Bumi: Peluang Merusak Kecil, Seorang pun Tak Terluka
Menteri Pertahanan Lloyd Austin sebelumnya mengatakan bahwa militer AS tidak berencana untuk menembak jatuh puing tersebut, dan menyatakan bahwa Cina telah lalai membiarkan badan roket tersebut jatuh dari orbit.
"Mengingat ukuran objek tersebut, pasti akan ada potongan besar yang tersisa,” kata Florent Delefie, astronom di Observatorium Paris-PSL. "Kemungkinan puing-puing itu mendarat di daerah yang berpenghuni sangat kecil, peluangnya satu dari sejuta.”
Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, mengatakan bahwa meskipun kita tidak perlu terlalu khawatir, desain roket perlu dipikirkan ulang untuk menghentikan skenario seperti ini kembali terulang.
"Ada peluang nyata terjadinya kerusakan terhadap apapun yang terkena dan di samping peluang timbulnya korban,” jelasnya.
"Memiliki satu ton pecahan logam yang meluncur ke Bumi dengan kecepatan ratusan kilometer per jam bukanlah praktik yang baik, dan Cina harus merancang ulang misi Long-March 5B untuk menghindari hal ini.”
Pada taun 2020, puing-puing dari roket Long March lainnya jatuh di desa-desa di Pantai Gading, dan menyebabkan kerusakan struktural, namun tidak ada korban jiwa ataupun yang terluka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto