Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Said Didu Nangis-Nangis Tak Bisa Bantu Palestina, Astaga! Sampai Rela Kiamat Datang

Anak Said Didu Nangis-Nangis Tak Bisa Bantu Palestina, Astaga! Sampai Rela Kiamat Datang Kredit Foto: Twitter/msaid_didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menceritakan reaksi anaknya yang tengah menenpuh pendidikan di Sydney terkait perang antara Palestina dan Israel.

Ia mengaku bahwa anaknya menangis dan merasa tidak berguna lantaran tidak bisa membantu anak-anak di Palestina.  Baca Juga: Pangeran Jokowi Dicengin, Said Didu Langsung Dihantam Netizen: Benci Boleh, Bodoh Jangan

"Saya telponan dengan anak saya yang sedang kuliah di Sydney. Dia menangis dan merasa tidak berguna sama sekali karena tidak bisa membantu anak-anak palestina yang tiap hari dibantai oleh Israel. Saya bangga padamu Nak," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (17/5/2021). Baca Juga: Hei Pejuang Khilafah, Ditantangan Mas Teddy Nih: Jangan Bacot Doang, Jihad Dong ke Palestina

Tak hanya itu, ia pun mengatakan jika anaknya rela kiamat jika pembantaian terhadap rakyat Palestina berakhir.

"Bahkan anak saya katakan, kalau memang benar kepercayaan bahwa kalau Palestina kembali merdeka dan berjaya, artinya kiamat sudah dekat - dia rela kiamatpun datang asal pembantaian rakyat dan anak-anak Palestina oleh Israel berhenti," katanya.

Kontan saja, cuitan tersebut langsung direspons netizen Tanah Air.

Baca Juga: Hei Pejuang Khilafah, Ditantangan Mas Teddy Nih: Jangan Bacot Doang, Jihad Dong ke Palestina

Baca Juga: Yang Ngumpulin Dana untuk Palestina Kena Semprot Ferdinand: Kaum Otak Sungsang

"Saran buat Pak Didu. Anaknya kuliahin di palestina aja. Jadi klo mau bantu lebih cepat geraknya," kata Rudiayoki.

"Seharusnya suruh dia ikut berperang kesana, itu lebih elegan. Stop kuliah," kata CintaDamai8585.

Tak hanya itu, Eks politisi Partai Demokrat pun ikut setuju jika anak Said Didu dikirim ke Palestina.

"Betul itu, setuju saya!" balas Ferdinand.

Sebagai informasi, pada Sabtu lalu, seorang pria Israel tewas setelah rentetan tembakan roket yang menargetkan Tel Aviv dan Israel tengah. Roket-roket Palestina ini menghancurkan dua hari ketenangan di wilayah tersebut. 

Sementara itu, dilansir laporan Haaretz dan Reuters, bangunan dan infrastruktur telah rusak di beberapa kota di Israel tengah. Rumah-rumah warga Israel ikut hancur akibat serangan roket ini. 

Haaretz melaporkan Israel melakukan ratusan serangan udara dan beberapa serangan darat di Gaza, tetapi pasukan militer Israel tidak memasuki Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Sementara, pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel tengah dan selatan sejak Senin pekan lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: