Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merger dan Lahirkan GoTo, BEI Gelar Karpet Merah Buat Gojek dan Tokopedia Masuk Pasar Modal

Merger dan Lahirkan GoTo, BEI Gelar Karpet Merah Buat Gojek dan Tokopedia Masuk Pasar Modal Kredit Foto: GoTo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua raksasa perusahaan rintisan (start up) Indonesia, yakni Gojek dan Tokopedia resmi melebur dan melahirkan Grup GoTo. Pembentukan GoTo sebagai ekositem yang diklaim memberi kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari itu diumumkan secara resmi melalui akun YouTube Gojek pada Senin, 17 Mei 2021.

CEO GoTo, Andre Soelistyo, mengumumkan bahwa dibentuknya Grup GoTo ini menandai fase pertumbuhan selanjutnya, baik bagi Gojek, Tokopedia, maupun GoTo Financial. Hal itu pun dinilai juga akan berdampak baik bagi mitra driver Gojek, khususnya dalam peluang meningkatkan pendapatan.  Baca Juga: Ini Dia! Keuntungan dari Merger Gojek dan Tokopedia

"Penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya," pungkasnya pada Senin, 17 Mei 2021.  Baca Juga: Thanks Gojek! Saham Dua Perusahaan Lippo Tampil Mempesona

Setelah resmi merger, publik pun kemudian bertanya-tanya potensi Goto untuk masuk ke pasar modal melalaui mekanisme initial public offering (IPO). Berkenaan dengan hal itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik kabar merger antara Gojek dan Tokopedia. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa aksi merger tersebut membuka peluang dan kebermanfaatan bagi lebih banyak bagi perusahaan dan industri. 

Meski belum menerima dokumen permohonan IPO, ia mengaku bahwa BEI sebagai regulator pasar modal siap untuk menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana melantai di bursa. Namun, ia menekankan bahwa keputusan IPO ada di tangan perusahaan yang bersangkutan.

"Perusahaan tentu harus mempertimbangkan dengan masak dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO," jelas Yetna, Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: