- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kebutuhan Masih Tinggi, Pemilik Mitra10 Yakin Penjualan Bakal Meroket
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) perusahaan Distribusi Bahan Bangunan, Kimia dan Consumer Goods/FMCG, serta pemilik jaringan gerai ritel modern terbesar Bahan Bangunan & Home Improvement Mitra10 dan Home Furnishing Atria optimis pertumbuhan kinerja lebih kuat di 2021 yang ditopang oleh pendapatan di kedua segmen utama yakni distribusi dan ritel modern
Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk,Idrus Widjajakusuma mengatakan bahwa pada tahun 2021 Catur Sentosa Grup menargetkan pertumbuhan konsolidasi sebesar 10%, segmen distribusi ditargetkan tumbuh sebesar 6% sedangkan segmen retail ditargetkan tumbuh sebesar 15%.
“Manajemen yakin dengan masih tingginya kebutuhan akan rumah tinggal dan renovasi akan tetap mendorong tumbuhnya pendapatan perseroan. Selain itu, membaiknya penanganan COVID-19 termasuk program vaksinasi dipercaya akan menjadi salah-satu katalis positif bagi masyarakat dan dunia usaha untuk secara bertahap bersama-sama memulihkan perekonomian nasional,” ujar Idrus dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (23/5/2021).
Baca Juga: Indofarma Optimis Kinerja Moncer, Untung Bakal Menggunung Sejalan dengan Peningkatan Penjualan
Adapun di tahun 2021, guna melanjutkan strategi ekspansi agresif, Perseroan menargetkan membuka 4 superstore baru Mitra10 dan merelokasi 1 Mitra10 di Kalimalang (Bekasi). Dimana, kota yang menjadi target ekspansi tahun ini adalah Banjarmasin (Kalsel), Palembang (Sulsel), Tegal dan Semarang (Jateng).
Terkait target pengembangan jaringan Mitra10, Perseroan menargetkan untuk memiliki 50 gerai di tahun 2022-2023. Dengan demikian pada akhir tahun 2021 mendatang, Mitra10 akan memiliki 42 jaringan toko di seluruh Indonesia. Adapun 8 toko baru akan dirampungkan pada tahun-tahun selanjutnya yang sempat tertunda karena isu pandemi.
“Untuk mendukung rencana tersebut, CSAP pada tahun 2021 telah menyiapkan belanja modal (CAPEX) sebesar Rp500 miliar dimana 80% dari capex dialokasikan untuk membiayai ekspansi ritel modern Mitra10 dan Atria,” ungkap Idrus.
Pertumbuhan gerai Mitra10 dan Atria juga dibarengi dengan peningkatan strategi peningkatan sistem supply chain dan logistik yang lebih baik. Sehingga dari sisi segmen distribusi juga akan meningkat pendapatannya dan terintegrasi dengan ekspansi segmen ritel modern.
Baca Juga: Bank Banten Siap Akselerasi Perbaikan Kinerja dan Transformasi Digital
Selain pengembangan agresif di segmen ritel modern, kontribusi private brand juga menjadi penting karena dapat meningkatkan margin yang lebih baik yang ujung-ujungnya meningkatkan profitabilitas. Kontribusi private brand di segmen ritel sudah mencapai 26% sedangkan di segmen distribusi lebih kurang mencapai 22%. Private brand yang dimiliki di Mitra10 : Tidy, Sincere, Zehn, dll., sedangkan di distribusi antara lain : Happy House, Volk, Renovo, dll.
“Pertumbuhan angka penjualan dan membaiknya marjin akan membuat pertumbuhan laba Perseroan semakin solid dimasa mendatang. Sehingga tumbuh berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan terutama para pemegang saham,” jelasnya.
Pasalnya, pada akhir 2020 lalu, pendapatan konsol mencapai Rp12,7 triliun tumbuh 4,8% dibanding periode 2019. Segmen distribusi tumbuh positif 3,8% menjadi Rp8,33 triliun dan segmen ritel modern tumbuh 7,2% menjadi Rp4,52 triliun. Gross profit perseroan juga mengalami peningkatan dari 14,9% pada periode 2019 menjadi 15,6% di periode 2020 atau tumbuh 9,4%.
“Begitu pertumbuhan signifikan terjadi pada Net Profit perseroan menjadi Rp90 milyar pada periode 2020 yang mana sebelumnya hanya Rp46 milyar pada periode 2019 atau tumbuh sebesar 97%,” kata Idrus.
Pertumbuhan segmen distribusi ditopang oleh tumbuhnya pendapatan distribusi bahan bangunan yang tersebar di 40 kota besar dan segmen retail modern yang bersumber dari entitas anak, Mitra10 dan Atria yang tumbuh positif berkat ekspansi agresif pembukaan toko baru.
Baca Juga: Bikin Silau! Kinerja Bank Milik Chairul Tanjung Kinclong Banget di Tiga Bulan Pertama Tahun 2021
“Pencapaian di tahun 2020 tersebut merupakan pencapaian yang sangat positif mengingat perekonomian global termasuk Indonesia terimpit pandemi COVID-19, sehingga menurut BPS terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,07%,” tambahnya.
Sepanjang 2020, meski tertekan isu pandemi, segmen distribusi dan ritel yang didominasi oleh bahan bangunan tetap menunjukkan pertumbuhan pendapatan positif. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan/demand masyarakat atas kebutuhan primer yakni papan/rumah/tempat tinggal. Baik itu guna renovasi tempat tinggal ataupun membangun hunian baru.
CSAP juga menetapkan strategi fokus pada private/house brand untuk meningkatkan profitabilitas selain itu juga terus memonitor strategi cost management. Keefektifan pelaksanaan strategi tersebut juga tercermin dari penjualan berdasarkan segmen geografis. Dimana optimalisasi jaringan distribusi, supply chain yang efektif dan efisien, plus ekspansi ritel modern yang dilakukan sepanjang 2020 membuahkan hasil positif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri