Aktivis Kristen Amerika Bicara tentang Hamas dan Tumbangnya Militer Israel
Bagaimana pandangan Anda tentang Hamas? Sebagian kalangan menyebut Hamas sebagai kelompok teroris?
Saya tak akan memanggil Hamas sebagai kelompok teroris. Saya seorang pasifis yang pantang melakukan keke rasan. Hamas memang memiliki sayap militer yang melakukan aksi. Namun, setahu saya, pengeboman dan bentuk kekerasan apa pun juga bertentangan dengan Islam. Menurut saya, Hamas sangat sedikit melakukan kekerasan.
Dalam kegiatannya, sebagian besar justru Hamas melakukan hal yang tak terkait kekerasan. Mereka menjalankan rumah sakit, klinik, memberi bantuan makanan bagi yang kelaparan, dan mereka memiliki integritas.
Kemenangan Hamas pada pemilu dua tahun lalu karena warga Palestina mengetahui Fatah yang korup. Mereka percaya pada Hamas karena jujur. Saat itu, tak hanya Muslim, tapi juga orang sekuler dan Kristen banyak yang memilih Hamas.
Jika orang mengatakan Hamas kelompok teroris, Israel adalah kelompok teroris sebenarnya. Dan, saya pikir, teroris yang paling buruk dan paling besar di dunia adalah George W Bush. Alqaedah, misalnya, dalam lima tahun terakhir telah membunuh ribuan orang. Namun, dalam waktu yang sama, Bush telah membuat lebih dari jutaan orang tewas.
Selama ini, Pemerintah Amerika Serikat selalu memberikan dukungan penuh kepada Israel. Ketika Anda memutuskan pergi ke Hebron dan berinteraksi dengan Muslim Palestina, apakah ada pertentangan dalam diri Anda sebagai warga AS?
Saya mengerti dan saya menentang kebijakan Amerika Serikat. Saya telah terlibat dalam aksi antikekerasan selama 50 tahun. Saya pernah bekerja dengan Martin Luther King dalam aksi antikekerasan dan juga menentang Perang Vietnam. Saya harus katakan, saya cinta negara saya. Tapi, apa yang dilakukan negara saya membuat saya sangat sedih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto