Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guyuran Dana Bantuan Rekonstruksi Gaza Segera Tiba, Inilah Respons Baik Hamas

Guyuran Dana Bantuan Rekonstruksi Gaza Segera Tiba, Inilah Respons Baik Hamas Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan 21 Mei 2021. | Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Gaza -

Kelompok Hamas menyambut aliran dana bantuan internasional untuk pembangunan kembali Jalur Gaza. Mereka menyatakan tidak akan mengambil sepeser pun uang tersebut.

"Kami menyambut baik upaya internasional atau Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza. Saya menegaskan komitmen kami untuk tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan upaya kemanusiaan. Kami tidak pernah mengambil satu sen pun di masa lalu,” kata kepala sayap politik Hamas di Gaza Yahya Sinwar pada Rabu (26/5/2021), dikutip laman Al Jazeera.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Serangan ke Gaza, Hamas Terang-terangan Kecam Direktur UNRWA

Dia menjanjikan dana bantuan internasional tersebut bakal didistribusikan secara transparan dan tidak memihak.

Pernyataan Sinwar muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan AS akan mengucurkan dana bantuan untuk proses pembangunan kembali di Gaza. Namun Blinken menyebut dana tersebut tak boleh menguntungkan Hamas.

Sinwar menilai, pernyataan Blinken bertujuan memperlebar kesenjangan antara Hamas dan Otoritas Palestina. Namun dia menegaskan, komentar Blinken tidak akan berpengaruh pada hubungan antara faksi-faksi Palestina.

“Kami tidak akan pernah jatuh untuk trik ini dan menyerang satu sama lain,” ujar Sinwar.

Selain AS, pada Rabu lalu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga telah mengumumkan akan menyalurkan dana bantuan senilai 4,5 juta dolar AS. Dana tersebut bakal diberikan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Pada Selasa (25/5), Komisi Eropa mengatakan Uni Eropa akan meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Palestina sebesar delapan juta euro.

Pada 21 Mei lalu, Israel dan Hamas menyepakati penerapan gencatan senjata. Hal itu tercapai setelah pertempuran berlangsung selama 11 hari, yakni sejak 10 Mei. Baik Hamas dan Israel sama-sama mengklaim kemenangan.

Selama pertempuran berlangsung setidaknya 284 warga Gaza, 66 di antaranya anak-anak, dilaporkan tewas. Sementara Israel mencatatkan setidaknya 12 korban jiwa akibat serangan roket Hamas. 

Pertempuran antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama 11 hari di Jalur Gaza tak terlepas dari meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur.

Sejak awal bulan ini, warga Palestina di Yerusalem Timur menggelar aksi demonstrasi menentang rencana Israel menggusur sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah. Namun aksi itu direspons represif oleh aparat keamanan Israel. 

Situasi memburuk saat aparat keamanan Israel menggeruduk Masjid Al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya. Hamas sempat memperingatkan dan memberi tenggat waktu agar Israel segera menarik aparat keamanannya dari kompleks Al-Aqsa.

Namun peringatan itu diabaikan. Hamas kemudian meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel. Aksi itu direspons Israel dengan melancarkan agresi bertubi-tubi ke Gaza. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: