Covid Meledak di Malaysia, Bukan Nakut-nakutin Kasus Covid di RI Gak Kalah Serem, Hati-hati!
Itu masih belum termasuk fakta soal positivity rate Indonesia, yang cenderung ajeg di angka 10 persen ke atas.
"Ini menandakan testing kita tidak pernah memadai. PR nya makin besar. Seperti fenomena gunung es. Di bawah puncak yang terlihat, ada jumlah kasus yang jauh lebih besar," tutur Dicky.
Ia juga mengingatkan soal tingginya angka kematian akibat Covid di Tanah Air, yang lebih tinggi dibanding Malaysia.
Baca Juga: Dibilang Provinsi Paling Gak Becus Urus Covid-19, Begini Reaksi Wakilnya Anies
"Kita ini di sekitaran angka 2,6 dan 2,7 persen. Bahkan, sekarang sudah 2,8 persen. Malaysia itu, angka kematiannya sering di bawah 1 persen. Pernah dia mendekati 2 persen. Tapi di tahun ini, angkanya sudah di bawah 1 persen," terang Dicky.
"Angka kematian adalah indikator keparahan pandemi. Jangankan banyak. Satu kasus kematian saja, itu sudah tanda serius. Kebobolan. Kegagalan strategi. Kita ini negara dengan bom waktu wabah yang siap meledak," tegasnya.
Dicky juga mengungkap, sebagaimana India dan Brazil, Indonesia memiliki gelombang pertama yang lama dan panjang. Kedua negara tersebut kini sudah meledak.
"Negara yang mengalami gelombang pertama dalam waktu yang cukup lama, berarti tidak bisa mengendalikan pandemi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: