Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telak Abis! PKS Persoalkan TWK, Eh Ujungnya Malah Dikata-katain: Teriak Agamis Tapi Korupsi

Telak Abis! PKS Persoalkan TWK, Eh Ujungnya Malah Dikata-katain: Teriak Agamis Tapi Korupsi Ferdinand Hutahaean | Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Ferdinand Hutahaean melemparkan sindiran telak bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengkritik perihal tes wawasan kebangsaan (TWK) bagi pegawai KPK.

Ia pun kemudian mentertawai kritikan PKS terhadap TWK KPK tersebut. 

“Hahahaha! Teriak agamis tapi korupsi,” cuit Ferdinand Hutahaean, yang juga merespons pemberitaan berjudul ‘PKS Kritik TWK KPK: Teriak Saya Pancasila tapi Korupsi', seperti dilihat, Senin (31/5/2021). Baca Juga: Ferdinand Dukung Refly Harun Jadi Mendagri, Eh Tapi Nanti Yah! Jika Mas Anies Jadi Presiden...

Sementara itu, seperti mengutip Cnnindonesia.com, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman tururt mempertanyakan nasionalisme yang hendak dibangung KPK saat ini.  Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kampungnya Mas Anies Naik Lagi, Ferdinand Nyindir: Tenang, Gubernurnya Lagi...

Hal tersebut dilayangkan Sohibul terkait TWK dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih menjadi polemik hingga saat ini.

“Kalau orang yang berintegritas tidak dianggap nasionalisme dan disingkirkan, nasionalisme apa yang hendak dibangun?,” ujarnya.

Menurut dia, dalam situasi yang terjadi di KPK saat ini seolah memebrikan toleransi perilaku korupsi selama memiliki jiwa Pancasila.

Baca Juga: Dengar Kabar Tengku Zul Wafat Dibunuh, Ferdinand Meradang, Langsung Ngamuk Sejadi-jadinya

“Yang kita inginkan nasionalisme yang berintegritas dan profesional, kalau seperti ini kita ingin membangun nasionalisme yang koruptif, tidak apa-apa korupsi yang penting teriak saya Pancasila,” ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: