Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Performa Klub Bola Milik Konglomerat Pieter Tanuri: Omzet dan Cuan Sama-Sama Anjlok

Performa Klub Bola Milik Konglomerat Pieter Tanuri: Omzet dan Cuan Sama-Sama Anjlok Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten klub sepak bola Bali United, yakni PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) membukukan penurunan kinerja keuangan sepanjang tahun 2020. Laba bersih BOLA tercatat anjlok 26,13% dari Rp7,08 miliar per Desember 2019 menjadi Rp5,23 miliar per Desember 2020.

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, penurunan laba tersebut sejalan dengan pendapatan BOLA yang terpangkas hingga 64,49% secara year on year (yoy). Jika pada akhir tahun 2019 lalu pendapatan perusahaan milik konglomerat Pieter Tanuri ini mencapai Rp215,21 miliar, angkanya menyusut tajam menjadi Rp76,42 miliar pada akhir tahun 2020. Baca Juga: Nasib Perusahaan Jagoan Raffi Ahmad: Keuntungan Anjlok Drastis Saat Omzet Naik Tipis!

Jika dibedah, seluruh sumber pendapatan BOLA memberi kontribusi yang lebih rendah jika dibandingkan tahun 2019 lalu. Untuk segmen manajemen klub, pendapatan komersial turun dari Rp83,73 miliar menjadi Rp33,95 miliar. Pendapatan kontribusi pun menyusut dari Rp9,82 miliar menjadi Rp4,60 miliar. Begitu pula dengan pendapatan pertandingan yang anjlok signifikan dari awalnya Rp4,33 miliar menjadi Rp606,16 juta. Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 31 Mei 2021: Gak Berkutik Lawan Mata Uang Global

Sementara untuk segmen sport agency, pendapatan sponsor turun dari Rp29,12 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp24,31 miliar pada akhir 2020. BOLA mengantongi pendapatan live video streaming turun dari Rp84,91 miliar menjadi Rp10,04 miliar. Terakhir, pendapatan lainnya menyusut dari angka Rp3,29 miliar menjadi Rp2,92 miliar.

Selain karena pendapatan yang anjlok, terpangkasnya keuntungan BOLA juga dipengaruhi oleh laba atas aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp3,78 miliar pada tahun 2019 lalu dan berbalik menjadi rugi sebesar Rp1,82 miliar pada tahun 2020. Aset BOLA secara tahunan bertumbuh tipis, yakni awalnya Rp542,81 miliar pada 2019 menjadi Rp550,06 miliar pada 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: