Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah siap menindaklanjuti rencana Lombok sebagai pusat budi daya lobster nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki dua skema program untuk mewujudkan rencana tersebut, yakni melalui program lobster estate atau kampung budi daya lobster.
NTB memiliki potensi budi daya perikanan yang cukup besar, khususnya untuk lobster. Bahkan, Menteri Trenggono merencanakan daerah itu menjadi pusat budi daya lobster nasional saat mengunjungi Pulau Lombok pada Maret lalu.
Baca Juga: Lagi, Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 22.230 Benih Lobster ke Singapura
Menindaklanjuti rencana tersebut, kedua tokoh kembali bertemu pada Kamis (5/5/2021) di Kantor KKP, Jakarta Pusat. Pertemuan ini membahas hal-hal strategis maupun teknis dalam rangka mewujudkan Lombok sebagai pusat budi daya lobster nasional.
"Kenapa kita kembangkan di sana? Yang pertama NTB secara infrastruktur dan sumber daya manusia sudah memenuhi syarat, tinggal kita perkuat," ucap Trenggono.
Sepanjang tahun lalu saja, berdasarkan data Pemprov NTB, produktivitas budi daya di kampung lobster Lombok Timur mencapai 82.568 kilogram atau setara Rp41,28 miliar. Sementara, jumlah pembudidaya sekitar 147 kelompok dengan total keramba jaring apung lebih dari 8.400 lubang.
"Tim KKP saat ini juga sudah berada di Pulau Seribu Masjid untuk melakukan survei sekaligus mengumpulkan data pendukung dalam menentukan program yang akan dipilih nantinya," tambahnya.
Trenggono juga memastikan pelaksanaan program pengembangan harus sesuai dengan prinsip ekonomi biru sehingga produktivitas tambak-tambak budi daya lobster tidak mengancam kelestarian laut Lombok yang indah dan bersih.
Di samping itu, program pengembangan harus membawa berkah bagi masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. "Tahun ini kita persiapan termasuk sosialisasi kepada masyarakat. Kalau kita sudah bisa menetapkan lokasi dan sebagainya, tahun di 2022 pembangunan dimulai," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: