Pandemi membuat suasana industri pariwisata di Bali mengalami keterpurukan. Sebagai salah satu destinasi wisata terbesar di Indonesia, menurunnya kondisi pariwisata di Bali tentu memengaruhi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, pemerintah menggagaskan berbagai macam program untuk memulihkan industri pariwisata di Bali.
Dalam upaya pemulihan tersebut, pengamat pariwisata nasional Taufan Rahmadi berharap pemerintah memerhatikan para pelaku swasta dengan segera memberikan kepastian terkait kebijakan-kebijakan pada sektor pariwisata.
Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Nasional, Pakar: Sektor Swasta Butuh Stimulus!
"Kami terus mendorong kehadiran pemerintah untuk tetap hadir di tengah kami lalu melakukan kebijakan-kebijakan konkret terkait pemulihan pariwisata ini. Karena kehadiran pemerintah itu memberikan kita semangat," ujar Taufan saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (4/6/2021).
Kebijakan-kebijakan yang dimaksud terutama berfokus pada tiga aspek, yaitu:
1. Realisasi insentif dana hibah pariwisata
Taufan berharap, pemerintah dapat segera merealisasikan insentif dana hibah pariwisata yang telah dijanjikan sebelumnya. Namun, Taufan menambahkan, dana hibah tersebut jangan hanya diperuntukkan pada hotel dan restoran, tetapi juga untuk pelaku ekonomi kreatif lainnya.
2. Kebijakan kemudahan pembayaran dan pinjaman
Menurut Taufan, pemerintah dapat mendukung kebangkitan sektor swasta pariwisata di Bali dengan memudahkan pembayaran pajak serta melonggarkan sistem peminjaman. Kebijakan tersebut akan membantu memudahkan para pelaku swasta untuk kembali mendongrak kondisi mereka.
3. Kembali dibukanya penerbangan internasional dan wisata di zona hijau
Berbicara tentang Bali, tentu saja penerbangan internasional menjadi salah satu aspek yang penting dalam kehidupan pariwisata di pulau tersebut. Oleh sebab itu, Taufan berharap pemerintah dapat segera membuka kembali penerbangan internasional yang menjadi jalur keluar-masuk para turis asing.
Selain penerbangan internasional, Taufan juga berharap pemerintah dapat membuka tempat wisata di Bali yang berada di zona hijau. Apalagi, penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) masih terus berlangsung sebagai upaya menahan penularan Covid-19.
"Sekarang kan paradigmanya bukan semua ditutup, tapi kita harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Ini berlaku untuk semua, baik dari pelaku pariwisata hingga pemerintah," tutur Taufan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: