Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Out Of Home Advertising?

Apa Itu Out Of Home Advertising? Kredit Foto: Twitter/@uetseinsteins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernahkah Anda melihat konten digital di layar TV mini di pinggir jalan? Atau bagaimana dengan direktori digital yang terdapat di mal, atau papan reklame digital di bagian samping bus? Ini semua adalah contoh dari out-of-home (OOH) advertising dan mereka telah mengambil alih industri periklanan dengan inovasi baru setiap harinya.

Perusahaan teknologi seperti Facebook dan Google telah memimpin dalam dunia periklanan online. Namun, ketika mereka ingin menyebarkan berita tentang produk atau fitur terbaru mereka, mereka beralih menggunakan teknik out-of home advertising dengan membeli iklan papan reklame di seluruh dunia.

Baca Juga: Apa Itu New Media?

Alasannya sederhana, yaitu ketika Anda ingin pesan pemasaran online diperhatikan, Anda harus melakukan out of home advertising. Untuk itu, berikut ini adalah penjelasan mengapa banyak perusahaan yang masih menggunakan metode out of home advertising.

Mengenal Apa Itu Out Of Home Advertising

Out of home advertising (OOH) adalah bentuk iklan yang dapat ditemukan di luar rumah, baik di jalanan, di dalam mal, dan sebagainya. Secara tradisional, iklan ini meliputi penggunaan beberapa alat, mulai dari papan reklame hingga monitor mini di halte bus, bangku, dan di berbagai tempat lainnya. Jika saat Anda keluar rumah kemudian melihat salah satu iklan seperti yang telah disebutkan sebelumnya (tentu saja iklan ini tidak ada di ponsel Anda), kemungkinan besar Anda melihat bentuk dari iklan OOH.

Sebelum pandemi covid-19 menyerang, kita semua pasti menghabiskan waktu di luar ruangan, dan dengan pertumbuhan iklan digital, terkadang sulit untuk membuat pesan Anda untuk didengar. OOH memecahkan permasalahan ini dan sekarang menggabungkan dengan kemajuan teknologi digital untuk menjadikannya alat yang ampuh bagi para pengiklan dan pemasar.

OOH adalah kategori iklan yang ekspansif, dan hari ini mereka mewakili pengeluaran sekitar 29 miliar dolar AS di semua pasar utama di seluruh dunia. Beberapa pengiklan paling utama di dunia, termasuk McDonalds, Apple, Amazon, HBO, dan Coca-Cola, semuanya menggunakan berbagai format OOH secara teratur dan ekstensif dalam kampanye pemasaran mereka.

Jenis-Jenis Out Of Home Advertising

• Papan reklame digital.

• Merchandise gratis (t-shirt, cangkir di acara tertentu).

• Penempatan iklan di tempat umum (halte, bangku, kios).

• Iklan yang dipajang di titik tertentu (bagian belakang taksi, meja makan, pamflet di toko kelontong).

• Iklan pada balon udara.

Meskipun kecil kemungkinan perusahaan Anda akan memilih untuk menggunakan iklan balon udara, ada banyak pilihan lain bagi pemasar yang ingin membangun sumber baru untuk menarik konsumen baru.

Mengapa Banyak Perusahaan yang Menyukai Out Of Home Advertising?

Iklan online bisa sedikit membuat frustasi bagi perusahaan. Saat ini, sudah banyak pengguna internet menggunakan pemblokir iklan secara luas, dan para pengguna yang tidak menggunakan pemblokir iklan akan dibombardir dengan iklan sehingga mereka tidak akan bertahan lama di situs tersebut. Jika sebuah iklan tidak berada di bagian atas situs populer, peluang untuk dilihat oleh pengguna akan menjadi kecil.

Ini bukan menjadi kekhawatiran dari out of home advertising. Papan reklame, papan tanda, layar digital, dan iklan outdoor lainnya tidak dapat diabaikan oleh orang banyak. Mereka juga tidak dapat diblokir sehingga menjadi keunggulan tersendiri jika dibandingkan iklan online. Tidak ada bagian yang terpotong di bagian bawah dan iklan ini tidak akan mengalami kekurangan visibilitas. Dengan kata lain, out of home advetising adalah cara ideal yang coba disampaikan oleh brand untuk memberikan pesan dengan bentuk yang besar dan penuh warna.

Perusahaan yang menjadikan out of home advertising sebagai bagian dari kampanye multisaluran mereka telah menemukan bahwa hal itu juga memberikan dorongan penting bagi saluran mereka yang lain. Penelitian dari Ocean NeuroScience menemukan bahwa "sebanyak 48% konsumen akan cenderung mengeklik iklan seluler setelah melihat iklan yang sama di luar rumah mereka terlebih dahulu". Demikian pula, Nielsen dan OAAA menemukan bahwa 46% orang dewasa telah melakukan pencarian online setelah pertama kali melihat objek pencarian mereka di iklan OOH. Hasil serupa juga terlihat pada jejaring sosial terkemuka lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: