Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hah! Beneran Jabar Provinsi Intoleran? Cek Faktanya...

Hah! Beneran Jabar Provinsi Intoleran? Cek Faktanya... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Berbagai tuduhan sebagai provinsi dengan tingkat intoleransi yang tinggi tidaklah benar. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Barat sangat toleran dan bisa hidup berdampingan dengan siapapun.  

Direktur operasional dan data IPRC, Idil Akbar, mengatakan, pihaknya telah melakukan survei terkait pola hubungan sosial masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat.  Baca Juga: Sebar Informasi Positif Sawit, Insan Pendidikan Provinsi Jawa Barat Berikan Dukungan dalam Bentuk...

"Daerah itu diantaranya Ciamis, Cirebon, Depok, Garut, Karawang, Bekasi Bogor, Purwakarta, dan Tasik," kata Idil Akbar kepada wartawan di Bandung, Rabu (9/6/2021). Baca Juga: Dear Warga Bandung, Kini Hadir Mobil Pintar Anti-Stres

Menurutnya terdapat hasil yang positif karena warga tidak mempersoalkan berbagai perbedaan yang ada. Misalnya, survei tersebut menunjukkan 83,1% responden mau berteman dengan siapapun tanpa melihat persamaan suku dan agama. 

Bahkan 66,4% mau bersahabat dengan yang beda agama. 

"Bahkan, 83,1% responden mau bertetangga dengan yang beda agama dan 77,8% yang mau memberi bantuan kepada yang berbeda agama," katanya.

Dia juga menyebut, sebanyak 66,4% responden tidak akan menolak kehadiran orang lain yang berbeda agama di lingkungan tempat tinggal mereka. 

"Mereka juga mau berbisnis dengan yang beda agama, 86,6% responden mau berjual beli dengan yang beda agama," ujarnya.

Selain itu, warga Jawa Barat pun mau mendengarkan saran dari tokoh agama lain.

"55,6% bersedia mendengar saran dari tokoh agama lain," ujarnya. 

Dengan demikian, lanjut Idil, bahwa masyarakat Jawa Barat sangat toleran terhadap masyarakat lain yang berbeda suku maupun agama.

"Menurut saya, hasil berbagai survei yang menyebutkan Jawa Barat sebagai tertinggi angka intoleransinya, ternyata berbeda dengan hasil survei kami," ungkapnya.

Adapun, Kepala Kesbangpol Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan, tingkat toleransi warga Jawa Barat masih kuat. 

Menurutnya, angka-angka yang menyebut intoleransi di wilayahnya tinggi tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 

"Ketika ada yang menyebut angka intoleran di Jawa Barat tinggi, kesbangpol di daerah pada heran. Karena tidak sesuai dengan fakta yang ada," katanya.

Meski demikain, Iip tidak memungkiri jika ada radikalisme di wilayahnya. "Radikalisme memang tak bisa dipungkiri, karena ada penangkapan-penangkapan teroris," imbuhnya.

Iip pun menegaskan Kesbangpol Jabar terus melakukan upaya untuk mencegah lahirnya sel-sel teroris di wilayahnya. "Kami terus lakukan upaya kontra-radikalisme," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: