Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Investasi Jabar Tembus Rp218 Triliun, WJIS 2025 Dorong Optimisme Kejar Target Nasional

Realisasi Investasi Jabar Tembus Rp218 Triliun, WJIS 2025 Dorong Optimisme Kejar Target Nasional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Provinsi Jawa Barat kembali menunjukkan dominasinya sebagai motor investasi nasional. Momentum West Java Investment Summit (WJIS 2025) menjadi katalis penting untuk mempercepat capaian realisasi investasi Jabar menuju target nasional.

Hingga November 2025, Jabar telah membukukan realisasi investasi sebesar Rp218 triliun. Angka ini mendekati target Rp271 triliun yang ditetapkan pemerintah pusat yang mencerminkan daya tarik Jabar sebagai destinasi investasi paling prospektif di Indonesia.

WJIS 2025 menawarkan 104 proyek investasi dengan nilai total Rp186,29 triliun, terdiri dari 41 proyek ready to offer dan 63 proyek potensi investasi baru. Penawaran ini diproyeksikan mendorong masuknya realisasi investasi baru di penghujung tahun.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa meningkatnya minat investor merupakan buah dari hubungan komunikasi yang dibangun secara intensif dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional.

“Investasi di Jawa Barat hari ini relatif tinggi karena adanya kepercayaan. Salah satu investor bahkan membawa 40 calon investor baru ke WJIS. Ini bukti bahwa koneksi dan kepercayaan bisa menggerakkan realisasi investasi,” ujarnya di Bandung, Jumat (14/11/2025).

Dedi menegaskan bahwa Pemprov Jabar tidak berhenti pada proses promosi semata. Yang utama, kata dia, adalah memastikan realisasi investasi benar-benar terjadi dan para investor merasa aman secara teknis maupun prosedural.

“Saya ini bulldozer. Saya bereskan semua hambatan investasi. Kalau tidak ada pemimpin yang menyelesaikan, investasi itu stres dan rumit,” tegasnya.

Menurutnya, percepatan realisasi tidak hanya ditentukan oleh besarnya minat, tetapi juga kepastian di lapangan: mulai dari perizinan, infrastruktur, akses lahan, hingga penyelesaian masalah teknis yang biasanya menghambat investasi.

Adapun Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Dedi Taufik, menekankan bahwa pemerintah pusat, BI, dan Pemprov Jabar memiliki kesepahaman kuat soal pentingnya stabilitas dan konektivitas untuk mempercepat realisasi investasi.

“Harus ada jaminan yang jelas. Termasuk soal premanisme, pengelolaan limbah, dan hal teknis lainnya. Itu semua akan kami tangani. Karena kalau tidak ada kepastian, realisasi investasi bisa tertunda,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Upaya Dedi Mulyadi Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Capai 5,20%

Ia menambahkan, WJIS 2025 adalah rangkaian dari perjalanan panjang: challenge, roadshow, kurasi proyek dari kabupaten/kota, hingga finalisasi konsep. Semua langkah tersebut bertujuan memastikan proyek yang ditawarkan benar-benar bisa direalisasikan.

Menurutnya, dengan capaian Rp218 triliun, Jawa Barat tetap menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional.

“Kontribusi ekonomi Jabar sekitar 13% terhadap nasional, dan 23% terhadap provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa,” kata Dedi Taufik.

Angka itu menjadi indikator bahwa percepatan realisasi investasi di Jabar bukan hanya untuk kepentingan daerah, tetapi juga menentukan arah perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dengan puluhan proyek yang siap ditindaklanjuti dan minat investor yang semakin tinggi, WJIS 2025 diperkirakan menjadi momentum penting bagi Jabar untuk mengejar sisa target realisasi investasi sebesar Rp53 triliun dalam waktu tersisa.

Jika tren positif ini berlanjut, Jawa Barat hampir pasti mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia untuk kesekian kalinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: