Kita sering kali berada di area dead zone atau area yang tidak terjangkau oleh jaringan Wi-Fi. Kondisi itu menyebalkan bagi siapa saja yang ingin bekerja dengan kecepatan yanglebih tinggi dan jangkauan yang lebih luas dan koneksi lebih andal.
Namun dengan adanya teknologi mesh memungkinkan terjadinya interkoneksi yang makin kuat antara perangkat dan node Teknologi ini merupakan inovasi dalam menciptakan jaringan yang luas dan stabil tanpa repot menambah perangkat lain seperti range extender.
Range extender sering kali digunakan untuk memperluas jangakauan Wi-Fi. Meskipun fungsinya sama, namun cara kerja dan output nya berbeda dengan mesh.Teknologi mesh menggabungkan beberapa unit router membentuk satu jaringan terpadu.
Pengguna router berteknologi mesh tidak akan merasakan adanya putus sambung pada perangkatnya ketika berpidah ruangan atau lantai di rumahnya karena setiap node mesh bertindak sebagai routernya sendiri, atau biasa disebut dengan istilah sealmess roaming.
Sebaliknya, pengguna range extender pada umumnya akan mengalami jeda ketika berpindah jaringan dan harus measukkan kata sandi kembali. Selainitu, range extender hanya memperpanjangsinyal asli router yang dapat mempengaruhi kualitas konektivitas itu sendiri.
“Bisa dikatakan teknologi mesh ini memberikan coverage atau jangkauan Wi-Fi yang lebih luas dan menghilangkan dead zones. Seamless roaming yang diciptakan memberikan kenyaman internetan tanpa jeda, pengguna dapat leluasa bergerak di dalam rumah dan tetap terkoneksi,” kata Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia di Jakarta, Sabtu (12/6/2021).
Dia memberikan contoh keunggulan teknologi mesh yang ditawarkan oleh Mercusys Halo S3. Teknologi ini dapat melayani banyak perangkat terhubung secara bersamaan, sangat cocok untuk pengguna yang juga memiliki sistem smart home di rumah. Harganya pun cukup terjangkau, Mercusys Halo S3 mulai dari Rp300ribuan saja.
Mercusys Halo S3 menawarkan kecepatan wireless hingga 300 Mbps, dengan satu jaringan terpadu: dilengkapi dengan teknologi mesh dimana unit Halo S3 bekerja sama untuk membentuk satu jaringan rumah utuh terpadu dengan satu nama Wi-Fi (SSID) dan satu kata sandi.
Pengguna dapat menikmati seamless roaming dimana perangkat yang terhubung akan secara otomatis beralih dari satu unit ke unit Halo lainnya saat pengguna Wi-Fi bergerak di sekitar rumah tanpa jeda.
Halo S3 (2 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fihingga 200 m², sangat ideal untuk rumah dengan 2–4 kamar tidur. Dapat melayani hingga 40 perangkat yang terhubung secara bersamaan.
Sementara Halo S3 (3 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fi lebih luas hingga 280 m², sangat ideal untuk rumah dengan 3–5 kamar tidur. Dapat melayani hingga 60 perangkat yang terhubung secara bersamaan.
Didirikan pada tahun 1996, TP-Link adalah perusahaan penyedia dunia untuk perangkat jaringan dan aksesoris terpercaya untuk memenuhi seluruh aspek dalam kehidupan sehari-hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: