Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky: 5 dari 10 Komputer ICS di Indonesia Jadi Target Serangan Siber

Kaspersky: 5 dari 10 Komputer ICS di Indonesia Jadi Target Serangan Siber Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serangan terhadap organisasi industri selalu membawa potensi yang sangat menghancurkan, baik secara gangguan produksi maupun finansial. Selain itu, karena organisasi industri memiliki sistem informasi yang sangat sensitif, mereka cenderung menjadi target yang menarik bagi penyerang.

Namun, mulai paruh kedua tahun 2019, para ahli Kaspersky telah mengamati penurunan persentase deteksi objek berbahaya terhadap komputer ICS karena saat itu para aktor ancaman tampaknya berfokus pada serangan yang lebih bertarget. Di Asia Tenggara, persentase komputer ICS yang diserang menurun dibandingkan setengah tahun sebelumnya (seperti tahun-tahun sebelumnya).

Baca Juga: Hacker Indonesia Serang Israel Sebagai Solidaritas untuk Palestina, Pakar Siber Bilang Begini...

Namun, Indonesia menempati peringkat ke-7 secara global dalam hal objek berbahaya yang diblokir di ICS komputer pada paruh kedua 2020. Ini meningkat 1.2% dibandingkan paruh pertama 2020 (48.5%). Hampir lima dari 10 (49,7%) komputer ICS di negara ini menjadi sasaran selama paruh kedua tahun lalu.

Sumber utama ancaman terhadap komputer ICS di Indonesia antara lain internet (24,6%), malware yang berasal dari removable media (11,1%), dan file berbahaya dari tautan e-mail (8,6%). Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ketiga secara global dalam hal upaya ransomware terhadap komputer ICS dengan 1,77% upaya serangan diblokir selama paruh kedua tahun lalu.

Dony Koesmandarin, Territory Manager untuk Indonesia di Kaspersky, mengatakan bahwa ancaman pada komputer ICS sangat berbahaya dengan potensi untuk mengganggu tidak hanya perusahaan, tetapi juga masyarakat. Sayangnya, lanjut Dony, Kaspersky melihat ini dengan jelas dalam serangan siber baru-baru ini yang melumpuhkan jaringan pipa terbesar di AS yang mengakibatkan pompa bensin hampir kosong dan konsumen mengalami panic buying.

"Melihat pertumbuhan dan perkembangan industri dan digitalisasi yang luar biasa di Indonesia, ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk menjaga infrastruktur penting kita terlindungi dari para penjahat siber ini. Langkah-langkah keamanan siber yang konkret harus dilakukan saat kita merangkul manfaat Industri 4.0," tambah Dony dalam keterangan tertulis, Selasa (15/6/2021).

Pada paruh kedua 2020, ancaman terhadap komputer ICS kembali mulai meningkat dari hampir setiap perspektif, dengan persentase ICS yang diserang meningkat secara global sebesar 0,85% dan variasi keluarga malware yang digunakan meningkat sebesar 30 persen.

Dari industri yang diteliti oleh peneliti Kaspersky, industri dengan persentase terbesar dalam hal upaya serangan terhadap komputer ICS adalah otomatisasi bangunan sebesar 46,7%, meningkat hampir 7% dari H1 2020; minyak & gas sebesar 44%, meningkat 6,2% dari H1 2020; dan integrasi teknik dan ICS sebesar 39,3%, meningkat hampir 8 persen.

Ancaman terhadap industri minyak & gas dan otomatisasi bangunan telah meningkat sejak paruh pertama 2019. Dua industri lainnya yang diperiksa oleh peneliti Kaspersky (manufaktur energi dan otomotif) juga menunjukkan peningkatan persentase jumlah objek berbahaya yang diblokir terhadap komputer ICS tempat.

Sebanyak 5.365 keluarga malware telah diblokir di komputer ICS, meningkat 30% dari paruh pertama 2020. Ancaman paling menonjol adalah backdoors (Trojan berbahaya yang mengambil alih kendali jarak jauh atas perangkat yang terinfeksi), spyware (program berbahaya yang dirancang untuk mencuri data), jenis Trojan lainnya, serta skrip dan dokumen berbahaya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: