Ganjar Pranowo Ditendang PDIP No Problem, Banyak Partai yang Kepincut Usung Capres 2024
Namun begitu, lanjut Willy, saat ini Partai NasDem tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk memastikan tiket. Jangan sampai, konvensi yang dilakukan tanpa koalisi partai politik. “Kami tidak ingin menjual kucing dalam karung dan hanya pepesan kosong,” katanya.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengakui, hubungan Ganjar dengan partainya terjalin bagus. Bahkan, dalam pencalonan Ganjar di periode kedua, Partai Demokrat menjadi salah satu partai pengusung.
“Soal Pak Ganjar, ketum dan partai memiliki hubungan silaturahmi yang sangat baik,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Namun begitu, dia enggan mengomentari peluang Ganjar diusung Partai Demokrat. Menurutnya, Partai Demokrat tengah fokus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pilpres mendatang. Lagipula, AHY memiliki elektabilitas atas hasil kerjanya.
“Elektabikitas AHY sebagai capres selalu masuk 5 besar meski bukan pejabat negara,” katanya.
Andi tak ingin ikut campur terkait polemik yang terjadi antara Ganjar dan PDIP. Dia berharap, orang nomor satu di Jawa Tengah itu mampu menyelesaikannya dengan baik. “Kami menghormati kedaulatan PDIP dan berharap yang terbaik bagi PDIP,” katanya.
Mungkinkah Ganjar tinggalkan PDIP demi nyapres? Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio memprediksi Ganjar takkan maju capres tanpa PDIP. Menurutnya, Ganjar tidak ingin disebut kacang lupa akan kulitnya.
Lagipula, kata Hensat-sapaannya, Ganjar juga telah mendapat sejumlah fasilitas lewat PDIP. Karena itu, Ganjar tidak mungkin berani maju tanpa PDIP.
Soal Capres, kata Hensat, Ganjar hanya bisa pasrah. Tidak banyak yang bisa diperbuat mantan anggota DPR dua periode itu. Sebab, semakin dia ngotot maju, semakin banyak pula yang menentangnya di internal partai.
“Sekarang dia hanya berharap menunggu keajaiban PDIP mengusungnya jadi capres,” katanya.
Namun, lembaga Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei terbarunya menyebut, Ganjar berpeluang besar menang Pilpres meskipun tanpa PDIP.
Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan, pemilih Ganjar bila nanti maju sebagai capres bukan hanya dari PDIP. Eks Wakil Ketua Komisi II DPR itu juga dipilih partai lain seperti dari PKB sebesar 68 persen, Demokrat 40 persen, partai non-parlemen (46 persen), dan yang menyatakan “belum tahu” memilih partai mana (31 persen).
Selain itu, Ganjar, katanya, juga mendapat suara lebih baik dari pemilih NasDem dibandingkan Anies. Sekitar 27 persen pemilih NasDem menyatakan mendukung Ganjar, dan hanya 21 persen yang menyatakan mendukung Anies.
“Dengan demikian terlihat bahwa peluang Ganjar masih tetap besar kalaupun tidak dipilih sebagai calon oleh PDIP,” kata dia.
Tak hanya itu, Saidiman juga memaparkan, Ganjar unggul dalam kelompok pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi sebesar 43,9 persen. Sedangkan kandidat lainnya, Prabowo dan Anies, justru unggul di kelompok yang tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq