Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngatain Ahok Tak Cocok Jadi Bos BUMN, Dear Rizal Ramli Dengerin Nih: Ahok Cocoknya Jadi Presiden

Ngatain Ahok Tak Cocok Jadi Bos BUMN, Dear Rizal Ramli Dengerin Nih: Ahok Cocoknya Jadi Presiden Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Dewan Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, turut mengomentari pernyataan ekonom senior Rizal Ramli yang menyebut bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak cocok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Menurut Rizal Ramli, Ahok tidak mempunyai kemampuan dan pengalaman korporasi. Bahkan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memaksakan Ahok maka Pertamina akan terus mengalami kerugian.

Baca Juga: Tanpa Pandang Bulu, Kelakuan Ahok Dibongkar Habis-habisan, Rizal Ramli: Dia Nggak Cocok Jadi Bos

Terkait itu, Teddy pun mengaku baru kali ini dirinya setuju dengan Rizal Ramli. Ia mengatakan bahwa Ahok memang tidak cocok menjadi Komisaris Utama Pertamina karena cakupan kerja perusahaan tersebut terlalu kecil.

"Kali ini gue setuju dengan Rizal Ramli, Ahok tidak cocok menjadi Komut Pertamina, terlalu kecil jangkauannya," cuitnya dalam akun Twitter pribadi seperti dilihat di Jakarta, Jumat (18/6/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau Ahok itu lebih cocok menjadi seorang presiden.

"Ahok cocoknya jadi Presiden RI. @basuki_btp @RamliRizal," ujarnya.

Sebelumnya, Rizal Ramli ikut menyoroti nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menghapus fasilitas kartu kredit untuk jajaran petinggi Pertamina. Ia pun mengaku bahwa karakter Ahok yang taat pada putusannya soal reklamasi Pantai Utara Jakarta, namun belakangan justru membelot.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji 

Baca Juga: Bongkar Habis-habisan Borok Dana Haji, Rizal Ramli Sebut Jokowi Harusnya Pergi Melobi

"Oldfiles: Ahok datang dukung RR soal moratorium reklamasi. Bilang: saya ikut apa saja keputusan Menko, karena RR jauh lebih hebat dan lebih berani dari saya. Beberapa hari kemudian atas desakan cukong reklamasi, gergaji RR. Karakter susah diubah," cuitnya dalam akun Twitter.

Sementara itu, sebelumnya Rizal Ramli juga sempat meminta kepada Presiden Jokowi untuk menghentikan Ahok dari posisi Komisaris Utama Pertamina. Menurut dia, Pertamina akan lebih merugi bila Jokowi tetap mempertahankan orang tersebut. 

"Mas jokowi, memang berat melepas teman yang sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi money-bagman. Sudahlah, wes wes wareq. Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi," tulisnya lagi.

Karena itu, ia memberikan solusi kepada Presiden Jokowi untuk menempatkan Ahok sebagai duta besar (dubes).

"Kasih sajalah dubes atau telepon Aguan (Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma) supaya diangkat jadi Preskom Podomoro. Kemudian angkat Jonan, itu lebih baik," tutur dia.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Sambungnya, "Udah pernah dinasehati RR kalau Ahok itu tidak cocok duduk di BUMN karena memang tidak punya kemampuan atau pengalaman korporasi. Ditambah banyak kasus hukum. Ahok sesumbar, Pertamina rugi Rp11 triliun. Pertamina didepak dari 500 Fortune Global," ujarnya.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: