Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar: Lonjakan Kasus Bukan Hanya Karena Mutasi Covid-19, Tapi Juga Karena Manusia

Pakar: Lonjakan Kasus Bukan Hanya Karena Mutasi Covid-19, Tapi Juga Karena Manusia Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mutasi virus Covid-19 yang saat ini mendominasi dunia adalah varian Alfa dan Delta. Varian Alfa ditemukan di 60-65 persen kasus di dunia, sedangkan varian Delta atau B1617 dari India meningkat hingga 20 persen.

Guru Besar Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengatakan virus Covid-19 memiliki sifat yang mudah berubah dalam waktu singkat. Hal ini yang menyebabkan dominasi mutasi varian baru bisa terjadi secara cepat.

Baca Juga: Pakar Sebut Vaksin Covid-19 di Indonesia Efektif Hadapi Varian Alfa dan Delta

"Tampaknya virus ini lebih mudah menular karena ada perubahan gen, sehingga mudah menularkan dari orang ke orang," ujar Mahardika dalam dialog virtual, Selasa (22/6/2021).

Namun, berdasarkan hasil temuannya pada varian Delta, varian tersebut mengalami perubahan gen hanya sebesar 0,1 persen. Hasil tersebut dia dapatkan dari menganalisis 32 titik perubahan gen dalam virus tersebut.

"Ini sangat minor. Sebenarnya sangat kecil maknanya, tetapi ada beberapa mutasi yang kemungkinan menyebabkan virus ini mudah berkembang," lanjutnya.

Oleh sebab itu, menurut Mahardika, keterkaitan varian Delta dengan lonjakan kasus di Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini belum bisa dipastikan. Dia mengatakan tren kelonjakan kasus ini juga disebabkan oleh faktor manusia.

"Kita lihat bahwa terjadinya lonjakan kasus belakangan bukan hanya karena faktor virusnya, tetapi saya yakin sekali bahwa faktor manusianya juga berperan," tukasnya.

Mahardika meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan 5M dan segera melakukan vaksinasi agar Indonesia bisa segera keluar dari situasi pandemi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: