Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators
Jargon, pada kenyataannya, adalah musuh bebuyutan dari sticky content. Kita ambil contoh jika Anda membuat jeans. Mungkin benar bahwa Anda menggunakan proses pembuatan 10 langkah dan mewarnai jeans Anda dalam tong kayu ek yang dibuat dari kayu pohon berusia ribuan tahun yang hanya ditemukan di lereng gunung berapi purba. Namun, betapapun mengesankannya fakta ini, semua calon pembeli jeans Anda ingin tahu apakah mereka akan terlihat seksi atau tidak saat mengenakannya. Itu saja.
Baca Juga: Apa Itu Clickbait?
Unexpected
Sticky content itu menarik sekaligus mengejutkan. Konten ini membangkitkan rasa ingin tahu pelanggan dan mungkin melebihi harapan mereka. Konten yang menarik dapat menantang konvensi. Contoh klasiknya adalah menggunakan judul yang provokatif.
Sebuah artikel berjudul "10 Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Jeans Kami" tidak benar-benar akan membuat Anda terkejut dan penasaran saat membacanyaa. Namun, sebuah artikel dengan tajuk "Inilah 10 Alasan Mengapa Anda Harus Masuk ke Celana Kami" mungkin saja bisa menarik perhatian audiens. Bisa juga menggunakan judul seperti ini: "Jangan Baca Ini Jika Anda Puas dengan Penampilan Anda Saat Memakai Jeans".
Konten yang hebat menjadi 'lengket' ketika menantang harapan dan pemahaman konvensional. Konten seperti ini akan membuat pelanggan untuk terus membaca karena mereka ingin menemukan jawaban atas pertanyaan yang dibuat sebelumnya.
Concrete
Yang ini agak bertentangan dengan pedoman konten tradisional. Banyak pakar yang memberitahu untuk fokus pada manfaat, bukan fitur. Di sisi lain, sticky content adalah menunjukkan hal yang apa adanya. Konten ini berisi tentang hal-hal dan contoh, bukan ide dan statistik.
Konten yang melekat kuat sebaiknya ditulis dengan tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit. Jangan menggunakan kalimat metafora dan jargon. Kenyataannya, banyak di antara konsumen yang tidak suka dengan penggunaan jargon.
Credible
Konten yang luar biasa bisa menjadi sangat kredibel. Ini didukung oleh referensi sumber eksternal yang sudah jelas, ditulis dengan baik dan masuk akal. Ulasan dari pelanggan juga menjadi sumber kredibilitas yang bagus, jadi gunakanlah tanpa ragu. Orang-orang juga menyukai program cashback dan masa percobaan gratis. Tidak hanya itu saja, cara yang luar biasa untuk menarik orang untuk mencoba produk Anda, kehadiran pelanggan menambahkan sejumlah besar kredibilitas ke konten milik Anda.
Emosional
Sebagai manusia, kita memiliki banyak pendorong emosi dasar–hawa nafsu, keserakahan, dan ketakutan. Sticky content dapat menyentuh satu atau semua emosi ini. Ini dapat menyentuh jauh di lubuk hati sehingga secara tidak sadar menggerakkan kita. Sticky content dapat menarik semua jenis emosi sehingga membuat kita lebih memiliki rasa, dan yang lebih penting, membuat kita peduli.
Orang biasanya hanya peduli dengan diri mereka sendiri. Jadi, konten yang dapat memanfaatkan situasi ini akan selalu menjadi pemenangnya. Sticky content bersifat aspiratif dengan menunjukkan kepada orang-orang cara mencapai tempat yang mereka inginkan. Hal ini membuat mereka percaya bahwa mereka bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan.
John Caples, salah satu copywriter paling terkenal dan terbaik sepanjang masa, berkata, "Pertama dan terpenting, cobalah untuk memasukkan kepentingan personal ke dalam setiap judul yang Anda tulis." Ini dakwaan yang sedikit memberatkan pada sifat manusia, tapi akan berhasil dengan baik. Jadi, ayo lakukan.
Story
Orang-orang hanya menyukai cerita yang bagus. Sticky content sering kali dibuat dalam format cerita dengan plot sederhana yang dapat kita hubungkan. Sebuah gambar mungkin bernilai seribu kata, tetapi cerita seribu kata mengalahkan ribuan statistik. Jadi, ceritakan kisah seseorang yang masih memakai celana jeans buatan Anda yang dibelinya sejak 15 tahun lalu. Hari berikutnya, dia mendapat pekerjaan baru dan itu menjadi jeans keberuntungannya sejak saat itu. Itu bisa cerita yang layak untuk diingat. Sebuah cerita yang 'lengket' di pikiran seseorang.
Mengapa Sticky Content Itu Sangat Penting?
Lima belas detik. Itu lebih dari separuh waktu pertama yang dihabiskan pengunjung situs Anda untuk melihatnya. Dalam seperempat menit yang berharga itu, mereka akan membuat keputusan penting apakah akan melanjutkan membaca atau tidak. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk melebih-lebihkan pentingnya memiliki konten yang berkualitas, dapat dibagikan, dan informatif. Anda harus membuat orang segera kembali untuk membacanya.
Sticky content meningkatkan tingkat konversi Anda dan mengurangi biaya untuk menarik trafik ke situs Anda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: