Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Balik Nasib, BUMI Mampu Cetak Laba Bersih US$25,1 Juta di Kuartal I 2021

Balik Nasib, BUMI Mampu Cetak Laba Bersih US$25,1 Juta di Kuartal I 2021 Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam Laporan Keuangan Q1'2021 (tidak diaudit), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diketahui tetap dapat menjaga kegiatan operasional yang mendekati normal. Harga rata-rata penjualan meningkat sebesar 8% dengan beban pokok pendapatan 12% lebih rendah diikuti penurunan pendapatan sebesar 3% mengimbangi penurunan volume.

Meski begitu, BUMI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 15% di Q1’2021 dibandingkan Q4’2020. Hal ini menunjukkan pulihnya harga batu bara, dan tren ini masih berlanjut.

Baca Juga: PTPN III Cetak Laba Bersih Rp1,1 Triliun per Mei 2021

Pemulihan yang terjadi di sektor batu bara ini memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan pendapatan operasional (menjadi US$145,5 juta dari US$72,3 juta di Q1’2020) dan margin operasi menjadi 14% (vs 6,7% di Q1’2020).

Laba Sebelum Pajak meningkat sekitar 7 kali lipat menjadi US$85,9 juta, dari sebelumnya US$10,9 juta di Q1’2020. Selain itu, Total Laba Bersih sebesar BUMI menjadi US$25,1 juta–berbalik positif US$42,3 juta dibandingkan dengan rugi sebesar US$17,2 juta di Q1’2020.

Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada BUMI meskipun masih negatif karena faktor nonbatu bara menunjukkan pergerakan positif sebesar US$23,4 juta dibandingkan dengan Q1’2020.

"BUMI selalu memastikan yang terbaik untuk menjaga produksi mendekati normal dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua pekerja di tengah pandemi Covid-19. Pada Q1’2021, produksi Perseroan menurun sebesar 7% menjadi 19,3 MT vs 20,8 MT pada periode yang sama di tahun 2020," terang perusahaan dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (30/6/2021).

Meski produksi menurun, harga jual rata-rata meningkat 8% dari US$49,0/t di Q1'2020 menjadi US$53,1/t di Q1'2021. Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harga batu bara ke level tertinggi dalam 10 tahun.

Pembayaran sebesar US$341,7 juta atas utang pokok dan bunga Tranche A telah dibayarkan hingga saat ini.

Dengan membaiknya sektor batu bara dan tren kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut pada kuartal II-2021, BUMI berharap dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan di tahun 2021, meski pandemi Covid-19 di Indonesia masih memengaruhi pemulihan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: