Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Ngatain Jokowi King of Lip Service, Ketua BEM UI Dikulitin, Dituding Boneka Politik...

Gegara Ngatain Jokowi King of Lip Service, Ketua BEM UI Dikulitin, Dituding Boneka Politik... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Buntut BEM Universitas Indonesia (UI) memberikan gelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) King of Lip Service semakin panjang. Kali ini, sang Ketua Leon Alvinda Putra dituding sebagai boneka politik Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Hal tersebut menjadi ramai usai beredar poster berisi meme Leon Alvinda Putra boneka politik PKB di media sosial.  Baca Juga: Anak Buahnya Habib Rizieq Malah Ikut-ikutan BEM UI, Sekarang Ikut Beberkan Bukti Jokowi..

Dalam postingan tersebut, muncul tudingan Leon sebagai anak angkat politi PKB, yakni Ayah angkat Leon Alvinda Putra juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Sukoharjo yakni Syarif Hidayatullah.

“BEM UI Boneka Politik PKB!!!,” tulis poster tersebut. 

Dalam meme tersebut menyebutkan bahwa ayah angkat Leon tersebut kecewa lantaran kalah dalam Pilkada Sukoharjo beberapa waktu lalu.

Karena itu, Syarif didgua dengan sengaja memanfaatkan anak asuhnya untuk membuat gaduh.

“Gara-gara kalah Pilkada, Syarif Hidatullah memanfaatkan anak angkatnya yang juga Ketua BEM UI untuk kritik pemerintah. BEM UI boneka politik PKB,” tulis meme tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui pasti terkait kebenaran dari isi poster meme tersebut.

Sebelumnya, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mulai dikuliti oleh pendukung Presiden Jokowi.

Bahkan, banyak yang menyebutkan BEM UI pro terhadap organisasi masyarkat terlarang yakni Front Pembela Islam (FPI) hingga menjadi asuhan Cikeas.

Baca Juga: Bukan Rahasia Lagi: Habib Rizieq Target Istana, Satu Paket dengan FPI dan Munarman

Hal tersebut terkait, unggahan Leon bertanggal 25 Juni 2013 yang berisi pernyataan diundang ke Istana Negara dan bertemu dengan ibu negara saat itu, yakni Ani Yudhoyono kala kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Karena itu, dirinya pun langsuung membuka suara dan memberikan penjelasan secara rinci.Baca Juga: Yang Bela Habib Rizieq Gak Main-Main, 2 Tokoh Penting hingga Ulama Pendukung Jokowi 

Seperti dilansir terkini.id dari Merdeka, Rabu (30/6/2021), Leon mengatakan saat itu dirinya masih kelas 2 SMP saat mendapat kesempatan ke Istana Negara dan itu karena ia mengaku menang lomba karya tulis.

“Tahun 2013, saya masih kelas 2 SMP di SMPN 1 Grogol Sukoharjo. Alhamdulillah menang juara 3 di bidang karya tulis dalam lomba penyuluhan sanitasi yang diadakan Satker PPLP Jawa Tengah,” ujarnya.

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa saat itu dirinya mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta yang juga dikukuhkan oleh Ani Yudhoyono di Istana.

“Saya pun mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta dan dikukuhkan oleh Ibu Ani di Istana Negara." ujarnya.

Sementara itu, dirinya juga mengklarifikasi tuduhan sejumlah pihak yang menyebutnya sebagai pendukung ormas FPI yang terlarang.

Hal itu terjadi lantaran BEM UI sempat mengkritik kebijakan Pemerintah yang membubarkan ormas FPI tanpa melalui pengadilan.

Menurut Leon, sikap BEM UI terkait pembubaran FPI dikeluarkan pada tanggal 3 Januari 2021, yaitu pada ujung kepengurusan BEM UI 2020.

“Di mana saya sudah terpilih sebagai ketua BEM UI 2021, tapi belum sertijab/dilantik (terlaksana pada tanggal 10 Januari).” ujarnya.

Tambah dia, dirinya non aktif dari BEM UI 2020 mulai tanggal 2 Desember 2020 karena mengikuti proses pemilu ketua BEM UI 2021 dan tidak terlibat dalam perumusan sikap pembubaran FPI itu.

“Saya menghargai sikap pengurus BEM UI 2020 tersebut, tapi BEM UI 2021 belum melakukan kajian dan penyikapan terhadap pembubaran FPI,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: