Keren Banget! Pengusaha Ini Rela Makan Mie Instan Tiap Hari dalam Setahun Demi Modal Awal Bisnis!
Karena itu, Darmawan biasa mengambil proyek borongan. Ia juga sering terkena keluhan tetangga akibat genset yang berisik. Lambat laun, mulailah Darmawan dengan mesin pembuat atap gelombang. Mesin pertamanya juga buatan sendiri dibantu oleh kakaknya.
Setelah dua tahun berjalan, perusahaannya pun sudah mulai memegang proyek skala besar. Alhasil, pertumbuhan perusahaannya juga besar dan Darmawan mengaku saat itu ia sudah kaya meski harus berhemat dahulu dengan makan mie instan setiap hari.
Meski pada tahun 1978 terjadi devaluasi, perusahaannya sama sekali tidak terdampak. Ini karena bisnisnya adalah pioneer dari pembuatan atap besar berteknologi tinggi. Sehingga, Darmawan tidak memiliki pesaing dan pertumbuhan perusahaannya sangat cepat. Mesin borongannya pun menjadi mesin terbesar di dunia.
Darmawan sudah mengerjakan proyek dari Aceh hingga Papua. Bahkan, ia juga pernah mengerjakan proyek di Makau mulai dari lapangan bola, bowling, dan lain sebagainya. Darmawan juga berhasil mendapatkan Rekor Dunia dengan atap terpanjang lebih dari 200 meter pada tahun 2013.
Ia mengaku pembuatannya pun tidak mudah. Semuanya berawal dari impian, barulah segala keinginannya tercapai berkat kerja kerasnya. Selain rekor dunia, Darmawan juga banyak mengantongi rekor muri dan berbagai pengharagaan dari Kementerian Perindustrian untuk teknologi.
"Jadi, orang harus punya impian, kalau tidak punya impian, ya nanti apa yang mau dibuat," ujar Darmawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: